Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 13 Maret 2021 | 15:10 WIB
Luncuran lava pijar di Gunung Merapi pada Kamis (11/3/2021) dini hari. (Dokumentasi: BPPTKG).

SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali melaporkan aliran lahar hujan yang kembali terlihat di alur Kali Boyong dan Kali Gendol. Hal itu terjadi akibat intensitas hujan yang masih cukup besar di puncak Gunung Merapi.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, kepada awak media, Sabtu (13/3/2021). Berdasarkan pantauan yang dilakukan teramati intensitas aliran lahar masih belum mengkhawatirkan.

Hanik menerangkan bahwa aliran lahar hujan tersebut sempat teramati masuk ke alur Kali Boyong dan Gendol pada Jumat (12/3/2021) kemarin.

"Pada pengamatan Jumat (12/3/2021) lalu terjadi lahar hujan pada alur Kali Boyong dengan intensitas di bawah sedang sekitar pukul15:30 WIB. Sedangkan pada alur Kali Gendol masih dengan intensitas sedang terjadi pukul 17.27 WIB," kata Hanik.

Baca Juga: Gunung Merapi 40 Kali Keluarkan Lava Pijar, Jarak Maksimum Mencapai 1,3 Km

Hanik meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai bahaya lahar yang keluar dari puncak Merapi. Terkhusus saat terjadi hujan di seputar area Gunung Merapi.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono, membenarkan bahwa saat ini aliran lahar hujan masih terus terjadi di sungai-sungai yang ada di hulu Gunung Merapi. Hal ini disebabkan hujan yang cukup deras dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Dalam 6 Jam Gunung Merapi 25 Kali Luncurkan Lava Pijar

Terkait kondisi saat ini, informasi terbaru di lapangan, kata Joko, banjir lahar hujan baru memasuki Boyong Over Dam (BOD) VI. Sementara untuk BOD VII sendiri sudah dipenuhi oleh material lahar hujan.

"Untuk informasi dari lapangan, banjir lahar hujan baru masuk di BOD VI. Jadi BOD VI ternyata belum penuh. Kalau BOD VII sudah tertutup semuanya. Jadi untuk saat ini baru mengisi BOD  VI," ujar Joko.

Nantinya setelah material memenuhi BOD VI, Joko menjelaskan material lahar hujan tersebut akan mengalir terlebih dulu sekitar 2 km hingga mencapai jembatan gantung yang ada di Kali Boyong.

"Jadi masih mandali semuanya untuk saat ini. Kalau memang ada hujan lebat lagi mungkin akan memenuhi BOD VI dulu baru nanti meluncur ke bawah jembatan itu. Kalau sudah lewat dari jembatan mungkin kita akan mulai mempersiapkan meningkatkan kewaspadaan temen-temen yang ada di Pulowatu dan sekitarnya," tandasnya.

Load More