SuaraJogja.id - Banyaknya pelanggaran dan tindak kejahatan yang terjadi di media sosial membuat pemerintah akhirnya membentuk sebuah tim polisi virtual. Pembentukan polisi virtual juga berguna untuk memberikan edukasi kepada masyarakat adanya unggahan yang bisa dijerat dengan UU ITE.
Namun, kehadiran polisi virtual ini juga menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Ada yang mendukung keberadaannya untuk memusnahkan unggahan yang meresahkan. Namun, ada juga yang tidak setuju karena dinilai terlalu berlebihan hingga menganggu privasi serta ruang berekspresi masyarakat.
Terbaru, polisi virtual melalui akun Twitternya mempromosikan sebuah badge atau lencana yang akan diberikan kepada warganet jika berhasil melaporkan tindak pidana di media sosial. Alhasil, keberadaan lencana berwarna kuning keemasan tersebut ikut menuai kritikan dan cibiran.
"Badge yang akan diberikan kepada masyarakat yang aktif berpartisipasi melaporkan dugaan tindak pidana di Media Sosial," tulis akun @CCICPolri dalam cuitannya.
Baca Juga: Polisi Virtual Verifikasi 89 Konten Ujaran Kebencian, Terbanyak di Twitter
Sejak diunggah Selasa (16/3/2021), ajakan Polisi Virtual agar masyarakat aktif melaporkan tindak pidana di media sosial tersebut sudah disukai lebih dari 300 pengguna Twitter. Ada 90 lebih yang ikut membagikan ulang, beberapa dengan kutipan. Tidak sedikit juga yang ikut berpendapat di kolom komentar.
Tidak sedikit komentar yang ditinggalkan warganet. Beberapa berisi kalimat yang mengandung candaan dan menggelitik.
"Buat apa lapor kejahatan siber ada form penghasilan anjir, apa orng yang penghasilan rendah ga ditindak?," tulis akun @yogi_adis*** sembari mengunggah tangkapan layar form pengaduan.
"Tiba-tiba semuanya dimotivasi untuk menjadi bounty hunter," komentar akun @mhmmdaldir****.
"Nunggu saatnya tukang cepu blunder, nanti laporin balik wkwk," tanggapan akun @Frmns*****.
Baca Juga: 79 Akun Media Sosial Diberi Peringatan Polisi Virtual
Sementara akun @otak_i**** mengatakan, "Apakah setelah mengumpulkan 8 badge kemudian bisa melawan Elite Four?."
Berita Terkait
-
Filosofi Tongkrongan: Saring Pikiran Biar Gak Jadi Ujaran Kebencian
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Mengenal Kopino, Anak-anak dari Ibu Filipina Korban Pria Korea Selatan
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan