SuaraJogja.id - Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Parangtritis melihat adanya peluang untuk meningkatkan pendapatan kalurahannya.
BUMKal meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk bisa menarik retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis pada malam hari.
Lurah Parangtritis Topo mengatakan bahwa selama ini ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Pemkab dan Kalurahan dalam meningkatkan pendapatan melalui salah satu pintu masuk destinasi wisata di wilayah selatan itu.
"Saya melihat peluang yang baik, tapi kurang dimanfaatkan sampai sekarang. Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas [Pariwisata], tapi belum mendapatkan jawaban yang bagus," ujar Topo, dihubungi wartawan, Jumat (19/3/2021).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah bersedia berjaga malam untuk menarik retribusi.
Dengan begitu, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di kalurahan setempat bisa bekerja.
"Harapan kami [BUMKal] bisa mengelola untuk malamnya, tidak berarti mengelola itu uang tersebut kami ambil untuk Kalurahan, bukan begitu, tapi minimal tenaganya dari BUMKal, dan hasilnya nanti tetap mengikuti arahan dinas atau Pak Bupati. Mudah-mudahan ini sangat bermanfaat bagi Kalurahan Parangtritis," terangnya.
Koordinator TPR Parangtritis Rohmat Ridwanto menerangkan, penarikan retribusi di TPR Parangtritis sejauh ini dikelola oleh Dinas Pariwisata (Dispar). Pihaknya membuka loket retribusi mulai pukul 06.00-18.00 WIB.
"Selama ini biaya retribusi dikelola Dispar, memang penarikan retribusi tidak 24 jam, mengingat jumlah tenaga kami 26 orang yang dibagi dua shift dengan 3 kelompok, tetapi pintu masuk [TPR] dibuka 24 jam," jelas dia.
Baca Juga: Komisi V Minta Kementerian Desa Prioritaskan Pengelolaan Bumdes
Jika penarikan retribusi akan diberlakukan pada malam hari, Rohmat hanya menunggu keputusan dari pimpinan untuk pengelolaannya.
"Kewenangan bukan pada kami, kami hanya pelaksana di lapangan. Jika ada kebijakan itu, kami tentu menunggu perintah dari kantor," katanya.
Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih akan mengkaji dahulu usulan yang diminta Lurah Parangtritis menyangkut pemberdayaan BUMKal Parangtritis sebagai petugas penjaga TPR Parangtritis di malam hari.
"Coba nanti kami kaji ya, mudah-mudahan itu nanti bisa," katanya.
Halim tak menampik jika Pantai Parangtritis dan Parangkusumo merupakan objek wisata yang khusus. Artinya, di malam hari pun wisatawan banyak yang berdatangan.
"Bantul punya [Pantai] Parangkusumo. Di sana ada situs Jawa yang diminati oleh banyak orang, sehingga kedatangan di malam hari ini merupakan salah satu ritual bagi mereka. Oleh karena itu perlu ada retribusi juga. Nanti akan kami kaji mudah-mudahan ini nanti hasilnya sesuai harapan Kalurahan Parangtritis," terang Halim.
Berita Terkait
-
Komisi V Minta Kementerian Desa Prioritaskan Pengelolaan Bumdes
-
DPRD Ingatkan Digitalisasi Retribusi Parkir di Medan Segera Direalisasikan
-
Pantai Parangtritis Penuh Sampah, DIY: Selain Prokes, Wajib Jaga Kebersihan
-
Badan Usaha Milik Desa Akan Kelola Usaha Pariwisata Dalam Hutan Riau
-
Viral Sampah Melimpah di Pantai Parangtritis, Ini Tanggapan Dispar Bantul
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik