SuaraJogja.id - Sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian dari UPN Veteran Yogyakarta menyambangi kantor DPRD DIY, Kamis (25/3/2021). Bertemu Ketua DPRD DIY Nuryadi, mereka menyampaikan aspirasinya atas rencana impor 1 juta ton beras yang digagas Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Impor beras ini merupakan hama bagi petani. Tidak semestinya Kemendag membuat kebijakan impor saat petani akan mulai panen beras pada April sampai Mei mendatang," ungkap koordinator aksi, Fahri Muhammad, usai audensi.
Bila Kemendag memaksakan kebijakan impor tersebut, maka dikhawatirkan petani akan makin menderita. Padahal selama setahun terakhir ini, mereka juga terdampak pandemi Covid-19. Banyak petani yang kesulitan mencari pupuk dan benih.
Rencana Kemendag tersebut dinilai sebagai bentuk pengkhianatan pada para petani yang sudah berjuang menyediakan bahan pangan utama. Apalagi saat ini tidak ada persoalan kekurangan bahan pangan di masyarakat.
Harga beras di masyarakat pun juga tidak mengalami kenaikan, dan ketersediaan beras di Bulog pun mencukupi. Indonesia bahkan dimungkinkan akan mengalami surplus beras hingga mencapai 14 juta ton pada tahun ini. Angka tersebut, kata Fahri, mampu mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Karenanya kami menuntut pemerintah menghentikan impor beras dan mewujudkan kedaulatan pangan. Semua orang mestinya bersinegeri agar bangsa ini bisa berdaulat dalam bidang pangan," ujar dia.
Sementara itu, Nuryadi mengungkapkan, kebijakan Kemendag tersebut dinilai berseberangan dengan Presiden Joko Widodo. Karenanya, politikus PDI Perjuangan itu mempertanyakan rencana impor beras yang digagas Mendag Muhammad Lutfi, sehingga aspirasi mahasiswa tersebut akan coba disampaikan ke pemerintah pusat.
"Stok beras kita juga mencukupi. Petani pun siap panen raya, lalu untuk apa kemendag mau impor beras?" tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan DIY Sugeng Purwanto mengungkapkan, pihaknya menunggu keputusan pemerintah pusat terkait rencana impor beras. Namun di DIY, impor beras belum diperlukan karena ketersediaan beras mencukupi.
Baca Juga: Terkait Impor Beras, Mardani Ali Sera: Jangan Sampai Korbankan Petani
"Kita masih bisa memenuhi kebutuhan sendiri, apalagi kan situasi Covid-19 begini. Kebutuhan pangan kita masih clear, masih mencukupi, sudah mau panen pada April. Kita siapkan penyerapan gabah di petani," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Terkait Impor Beras, Mardani Ali Sera: Jangan Sampai Korbankan Petani
-
Ray Rangkuti: Rencana Impor Beras Jadi Sinyal Perlombaan Politik 2024
-
Ombudsman Minta Menko Airlangga Tunda Rencana Impor Beras 1 Juta Ton
-
Ombudsman: Ada Potensi Maladministrasi Kebijakan Impor Beras Pemerintah
-
Eks Jubir Gus Dur: di Kabinet Jokowi Sedang Ada Lomba Coreng Wajah Bosnya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?