Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 26 Maret 2021 | 11:10 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

SuaraJogja.id - Masjid Agung Sleman dr.Wahidin Soedirohoesodo direncanakan menjadi lokasi imunisasi COVID-19, bagi calon jamaah haji (calhaj) Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, jumlah calhaj yang akan divaksin sekitar 490 orang.

"Rencananya sekitar akhir Maret atau awal April 2021," kata dia, Jumat (26/3/2021).

Joko menambahkan, hingga kini belum ada rencana perihal lokasi penyuntikan vaksin bagi kategori masyarakat umum.

Baca Juga: Gelandang Anyar Persib Farshad Noor Bertolak ke Sleman pada 26 Maret

Namun, bila ke depan ada opsi penggunaan masjid Agung Sleman sebagai lokasi imunisasi COVID-19 bagi masyarakat umum, maka hal itu tak menjadi masalah.

"Akan kami tata lagi," ungkapnya.

Jadwal vaksinasi sedianya pula tak mengalami perubahan, kendati di saat bersamaan telah memasuki masa Ramadan. Karena fatma Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan bahwa vaksinasi tak membatalkan puasa. Maka kegiatan itu bisa dilangsungkan pagi, siang maupun malam.

Sekretaris Takmir Masjid Agung Sleman Iriansyah menyatakan Masjid Agung Sleman siap menjadi lokasi vaksinasi.

Kesiapan itu diungkapkan, menyusul pernyataan Dewan Masjid Indonesia (DMI), yang membolehkan masjid-masjid di Indonesia menjadi lokasi Vaksinasi agar memudahkan masyarakat.

Baca Juga: Soal Impor Beras, Kustini: Kami Kampanye Borong Bareng Produk Petani Sleman

Iriansyah menegaskan bahwa, Masjid Agung Sleman adalah milik pemerintah. Otomatis, pihaknya sebagai pengurus selalu siap, bila masjid diperlukan menjadi lokasi vaksinasi.

"Sebagaimana bisa digunakan untuk kemaslahatan dan kemakmuran umat," imbuhnya.

Masjid yang berada di Kalurahan Tridadi itu berkapasitas serambi cukup luas, mampu menampung hingga 300-400 jamaah, lanjut dia.

Apabila menerapkan prokes yang mengharuskan jamaah saling menjaga jarak, maka bisa menampung sekitar 150 orang untuk satu kali vaksin. Dapat pula proses dilakukan bertahap atau bergiliran (shift).

Masjid Agung juga memiliki petugas keamanan yang setiap waktu bisa diperbantukan. 

Dimintai keterangan di waktu berbeda, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, penggunaan masjid di Sleman sebagai lokasi vaksin bisa saja dilakukan. Asalkan memang ada kesepakatan bersama.

Kustini memandang, apabila ada banyak jumlah dosis vaksin di Sleman dan target penyuntikan bagi kalangan tokoh agama dan masyarakat umum tidak tercapai, maka bisa saja vaksinasi dikebut pelaksanaannya dan dilangsungkan di masjid.

"Kami juga akan lihat regulasinya," ujarnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More