SuaraJogja.id - Luncuran lava dikabarkan telah teramati menuju ke arah Tenggara pada Jumat (26/3/2021) kemarin. Kendati begitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memastikan belum ada warga di Kalitengah Lor yang kembali mengungsi.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (27/3/2021). Berdasarkan hasil pantauan kemarin luncuran lava itu masih belum keluar dari bibir kawah.
"Kalau kemarin Jumat itu luncuran lava memang baru sekitar 400an meter tapi masih di dalam kawah. Jadi belum keluar dari bibir kawah yang ke arah Tenggara," kata Joko.
Joko menyampaikan pantauan yang telah dilakukan terlihat bahwa luncuran lava kemarin Jumat itu berasal dari kubah lava yang berada di tengah kawah. Namun memang sejauh ini luncuran itu masih hanya sebatas menyentuh bibir kawah yang terbuka ke arah tenggara.
Baca Juga: Update Gunung Merapi, Dalam 24 Jam Keluarkan Awan Panas dan 19 Kali Lava
Untuk saat ini, BPBD Sleman tetap terus meningkatkan kewaspadaan bersama dengan rekan-rekan di Komunitas Siaga Merapi (KSM). Pemantauan bersama di Lapangan Stiper terus dilakukan setiap malam guna mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
"Jadi untuk setiap malam kita selalu ada temen-temen relawan yang melakukan pemantauan di sana. Terus nanti kalau memang itu bertambah besar dan ke arah tenggara sampai sudah mulai keluar dari bibir kawah yang terbuka itu mungkin kita akan melakukan kebijakan lain," tuturnya.
Joko menegaskan hingga saat ini para relawan dan petugas yang berjaga belum mengungsikan kembali warga di Kalitengah Lor. Meski begitu warga tetap sudah bersiap untuk evakuasi jika memang sewaktu-waktu dilakukan.
"Sementara temen-temen di sana belum mengungsikan warga Kalitengah Lor. Saat ini warga masih di rumah masing-masing tapi siap untuk dievakuasi apabila luncuran tambah panjang," tegasnya.
Disampaikan Joko, jika potensi guguran lava pijar dan awan panas dari puncak sudah mengarah ke Kali Gendol kemungkinan angin juga akan mengarah ke timur. Sehingga dikhawatirkan dampaknya akan menunju ke wilayah Kalitengah Lor.
Baca Juga: Siang Ini, 2 Kali Wedhus Gembel Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,8 Km
Joko menyebut kemungkinan jika memang kondisi itu terjadi maka walaupun leleran hanya berjarak 3 kilometer saja tetap akan berdampak. Sebab paling tidak sudah ada jalur sebelumnya di area tersebut.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan telah terjadi dua kali luncuran lava pijar ke arah tenggara. Aktivitas guguran tersebut bersumber pada kubah lava Gunung Merapi di sisi tengah.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/3/2021). Aktivitas vulkanik tersebut terpantau pada sejumlah kamera pengawas yang ada.
Salah satu kamera pengawas yang berhasil menangkap penambahan arah luncuran lava tersebut adalah milik Pos Induk Balerante Klaten Jawa Tengah. Dalam pengamatan tersebut lava teramati meluncur dari bukaan kawah utama dan menuju ke hulu Kali Gendol, Cangkringan.
"Benar ada guguran menuju ke arah tenggara atau ke hulu Kali Gendol," kata Hanik.
Hanik menjelaskan bahwa guguran lava pijar pertama terjadi pada Kamis (26/3/2021) sore pukul 17.40 WIB kemarin. Lalu luncuran kedua kedua terjadi pada hari yang sama pada pukul 23.16 WIB.
"Keduanya meluncur dengan jarak maksimal 400 meter," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan BPPTKG, sumber guguran yang mengarah ke tenggara tersebut memang berasal dari kubah lava di sisi tengah. Pasalnya kubah lava itu masih terus bertumbuh yang menyebabkan material terus mendesak ke atas sehingga terjadi guguran.
Hanik menjelaskan bahwa dua kubah lava di Gunung Merapi masih terus bertumbuh. Kondisi tersebut membuat potensi bahaya di area sekitar Gunung Merapi kembali bertambah.
Berdasarkan pemantauan terakhir volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 949.000 m3 dengan laju pertumbuhan 13.300 m3/hari.
Sedangkan untuk analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 25 Maret terhadap tanggal 18 Maret 2021 lalu menunjukkan perubahan ketinggian kubah lava di tengah yaitu sebesar 65 meter. Untuk volume kubah lava terbaru masih belum bisa terlihat.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," imbuhnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Lezatnya Bakso Lava Aisyah, Pilihan Tepat untuk Pencinta Kuliner Pekanbaru
-
Tragedi di Uiseong: Kebakaran Hutan Hanguskan 43.330 Hektar, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
-
Keluarga Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Saat Banjir Tuai Kritik Pedas: Hidup di Atas Penderitaan Rakyat!
-
Rumahnya Juga Kebanjiran, Viral Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi di Hotel Tuai Perdebatan
-
Sudah Ratusan RT Terendam dan Ribuan Orang Mengungsi, Jakarta Masih Diguyur Hujan Deras Dua Hari ke Depan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin