SuaraJogja.id - Sejumlah wisatawan asal luar daerah terpaksa harus berurusan dengan jajaran Polsek Tepus, Gunungkidul. Mereka diamankan dan diberi pembinaan usai kedapatan membawa lima botol air mineral berisi minuman keras berjenis ciu.
Kapolsek Tepus AKP Murshidiyanto, ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Minggu (28/3/2021) malam, pihaknya seperti biasa melaksanakan patroli wilayah terutama di kawasan-kawasan rawan tindak kriminal. Patroli ini juga untuk mengurangi gangguan kambtibmas.
Saat rombongan patroli tiba di Pantai Slili, mereka mendapati ada wisatawan yang sedang melakukan camping atau berkemah menggunakan beberapa tenda. Petugas lantas menyapa mereka untuk sekadar menanyakan identitasnya. Namun, ketika hendak kembali melanjutkan patroli, petugas justru mendapati adanya lima botol air mineral yang isinya mencurigakan.
"Setelah kami periksa ternyata isinya ciu, langsung kita sita," terangnya, Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Siapkan Paspor Kamu! 1 Juli Nanti Thailand Buka Pintu bagi Wisatawan Asing
Miras-miras tersebut belum sempat dikonsumsi, dilihat dari kemasannya yang masih utuh. Saat itu juga petugas langsung mencatat identitas para pemuda yang tengah berkemah di Pantai Slili tersebut. Petugas juga melakukan pembinaan di tempat kepada wisatawan tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas, minuman ciu tersebut sengaja dibawa oleh para pemuda tersebut dari luar Gunungkidul. Rencananya, ciu itu akan diminum di kawasan pantai.
"Kita lakukan pembinaan agar tidak melakukan kekacauan,"tambahnya.
Kanit Reskrim Polsek Tepus Iptu Andang menambahkan, para pemuda tersebut berjumlah empat orang. Dari pemeriksaan, mereka mengantongi KTP Jakarta dan datang ke Pantai Slili menggunakan dua sepeda motor. Mereka adalah rombongan touring sepeda motor yang sering berkelana.
"Itu katanya ciunya dibeli dari Solo, bukan dari Gunungkidul," terangnya.
Baca Juga: Museum Multatuli Rangkasbitung Targetkan 30 Ribu Wisatawan Tahun Ini
Meski mendapati membawa minuman keras, petugas memang hanya melakukan pembinaan pada wisatawan itu di tempat. Mereka kemudian tetap diperkenankan melakukan kemah di Pantai Sllili dengan catatan tidak membuat onar yang bisa merugikan orang lain.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
8 Kuliner Khas NTB yang Harus Dicicipi Wisatawan saat Berlibur ke Lombok
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
-
7 Rekomendasi Makanan Khas Binjai, Terlalu Enak untuk Dilewatkan
-
Liburan Segar di Klaten, Ini Dia 5 Umbul Terbaik dengan Air Super Jernih
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney