SuaraJogja.id - Di Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, tepatnya Pedukuhan Plalangan, Kalurahan Pandowoharjo, didapati klaster Covid-19 yang berasal dari kegiatan takziah.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo membenarkan informasi tersebut. Munculnya kelompok Covid-19 dari takziah itu berawal dari adanya warga setempat yang meninggal dunia.
"Warga takziah dan kemudian selang satu hari ada pengajian satu kampung," ungkapnya, Senin (29/3/2021).
Beberapa hari kemudian, ada salah satu warga yang merasakan gejala demam dan pusing serta kehilangan penciuman, juga indra perasa.
Warga tersebut berinisiatif memeriksakan diri ke Puskesmas dan diketahui positif Covid-19.
"Petugas Puskesmas kemudian melakukan tracing kontak dari pasien yang positif tersebut dan langsung melaksanakan swab antigen terhadap mereka," tambahnya.
Hasil tracing, ada sebanyak 33 orang warga Plalangan yang dinyatakan positif Covid-19. Selain itu, ada satu orang warga yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia.
"Kami tidak mau ambil risiko, langsung kami lakukan swab antigen massal hari ini," tambahnya.
Terdapat kuota tes usap antigen bagi sebanyak 800 orang. Warga diminta untuk datang mengikutinya.
Baca Juga: Camat Ngaglik Pastikan Tak Ada Lockdown Usai Ada Klaster Takziah di Blekik
Joko menambahkan, warga yang terkonfirmasi positif diisolasi di satu tempat. Demikian juga warga yang positif bergejala, positif tidak bergejala, dan yang berpotensi tinggi (diabetes dan juga tensi tinggi) diisolasi di empat rumah.
"Rumah-rumah tersebut khusus disediakan untuk isolasi," ucapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Sleman Elyza Sinaga membenarkan adanya uji tes usap antigen massal yang diselenggarakan oleh Puskesmas Sleman.
Berdasarkan data yang mereka terima dari Kepala Pedukuhan, diketahui ada 394 orang warga yang diundang untuk hadir mengikuti tes tersebut.
Hasil tes akan diberikan ke Kepala Pedukuhan Plalangan untuk segera ditindaklanjuti.
Elyza menjelaskan, kasus Covid-19 di Plalangan bermula ketika 12 Maret 2021 ada lansia yang meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Camat Ngaglik Pastikan Tak Ada Lockdown Usai Ada Klaster Takziah di Blekik
-
Kasus Covid-19 Klaster Senam di Kabupaten Tegal Bertambah Jadi 46 Orang
-
Tambah 17 Orang, 67 Warga Jogokariyan Positif Covid-19
-
Duh! Ratusan Penghuni Lapas Nusakambangan Terkonfirmasi Positif Covid-19
-
Tertular Keluarganya, Dua Pegawai Disdag Bantul Positif Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik