SuaraJogja.id - Jajaran aparat kepolisian Sat Brimob Polda DIY mulai sterilisasi gereja yang digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan rangkaian ibadat Paskah 2021.
Tim yang dipimpin oleh Panit Jibom Detasemen Gegana Sat Brimob Polda DIY Aiptu Hanang tiba di Gereja Keluarga Kudus, Banteng, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman pada sekitar pukul 10.30 WIB.
Kabag Ops Polres Sleman Kompol Danang Kuntadi mengatakan, dalam upaya sterilisasi dan pengamanan Paskah, pihaknya sudah berkonsolidasi mulai dari jajaran Polri, bersama TNI, ormas dan pengamanan internal gereja.
"Total 20 gereja di Sleman yg jadi sasaran sterilisasi. Pengamanan sama," ungkapnya, Kamis (1/4/2021).
Sementara itu, Panit Jibom Detasemen Gegana Sat Brimob Polda DIY Aiptu Hanang mengatakan, hingga pukul 11.30 WIB sedikitnya sudah ada empat gereja yang disterilisasi.
Romo Paroki Gereja Keluarga Kudus Banteng Matheus Wahyudi, MSR mengatakan, umat yang hadir pada ibadat Paskah 2021 adalah mereka yang telah mendaftarkan diri sebelumnya. Mereka juga mendapatkan barcode sebelum memasuki gereja.
Jemaat tidak diizinkan membawa tas ke dalam lokasi peribadatan, demi keamanan dan kenyamanan bersama.
"Misa diikuti maksimal 230 orang, sisanya mengikuti secara daring," kata dia.
Sedikitnya ada 12 sesi ibadat Paskah yang digelar oleh gereja tersebut, dimulai sejak Kamis Putih yang berlangsung hari ini hingga Minggu (4/4/2021).
Baca Juga: Link Live Streaming Piala Menpora 2021: Persik Kediri vs PSS Sleman
Ketentuan berikutnya dalam ibadat di gereja tersebut adalah akses masuk dan keluar yang hanya terdiri dari satu jalur saja.
Pengecekan suhu badan dan protokol kesehatan lainnya juga dilakukan ketika kali pertama jemaat sampai di kompleks gereja.
Setelah diperiksa barcode, jemaat akan duduk di kursi dengan menjaga jarak dengan jemaat lainnya.
"Jemaat akan duduk di kursi sesuai dengan nomor yang telah disediakan, menyesuaikan data mereka," ucapnya.
Disinggung perihal adanya kejadian bom bunuh diri di halaman sebuah gereja wilayah Makassar, Sulawesi Selatan belum lama ini, Wahyudi menyatakan kejadian itu menjadi bentuk keperihatinan.
Ia meminta kepada jemaat gereja untuk tetap waspada, dan merasa aman serta nyaman karena adanya pengawalan, penjagaan ketat dari pihak kepolisian maupun TNI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok