SuaraJogja.id - Sebuah foto menunjukkan seorang pria yang dengan santainya menaiki salah satu kereta kencana koleksi Keraton Yogyakarta menghebohkan media sosial. Pasalny,a bukan sembarang kereta kencana yang dinaikinya, melainkan koleksi pangeran Keraton Yogyakarta, yaitu Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat alias Gusti Yudha.
Setelah ramai diperbincangkan, akhirnya terungkap sudah jati diri pria di dalam foto tersebut. Pria asal Jakarta itu bernama Abdulrahman (32).
Abdulrahman sendiri mengaku telah datang dan bertemu langsung dengan Gusti Yudha untuk meminta maaf.
"Untuk seluruh masyarakat Jogja, saya meminta maaf atas kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan [saya] akan adat istiadat," kata Abdulrahman kepada awak media di Ndalem Yudhanegaran, Sabtu (3/4/2021).
Baca Juga: Bojakrama Semarakkan Ultah Sri Sultan HB X, Presiden Jokowi Beri Selamat
Abdulrahman menyampaikan bahwa sebenarnya kedatangannya ke Pendopo Ndalem Yudhanegaran itu bukan tanpa alasan.
Ia, yang tidak datang sendiri, mengaku tengah dalam proses pembuatan film dengan tema besar Kerajaan Majapahit, sehingga maksud kedatangannya itu guna mencari sebuah kereta kencana kuno sebagai properti.
"Mohon dimaafkan saya mewakili teman-teman tim di produksi film Majapahit meminta maaf kepada warga Yogyakarta, pencinta budaya, dan keluarga Keraton. Sebetulnya saya mau mengangkat Keraton, tapi karena ketidakketahuan, saya melakukan itu [menunggangi kereta kencana] mohon maaf," ujarnya.
Ditemui secara terpisah, Gusti Yudha membenarkan bahwa yang bersangkutan telah datang langsung untuk meminta maaf kepada dirinya.
Gusti Yudha pun menerima permintaan maaf tersebut serta tidak lupa memberi pesan-pesan kepada yang bersangkutan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Gusti Yudha Tanggapi Foto Pria Duduki Kereta Kencana
"Sampun mriki njaluk ngapuro [sudah ke sini meminta maaf]," kata Gusti Yudha.
Gusti Yudha berharap, yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatannya di mana pun ia berada -- tidak hanya di Ndalem Yudhanegaran saja, tetapi juga di tempat-tempat lain yang disinggahi.
"Sudah ada tulisannya, kalau di bawah [foto] tidak apa. Ming kulo kandani [cuma saya beri tahu] kalau bertamu kalau belum ketemu yang punya atau minta izin, jangan di situ," ujarnya.
Sebelumnya, Jhope, asisten Gusti Yudha, menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada larangan untuk berfoto dengan kereta kencana tersebut. Namun memang sudah ada aturan, foto hanya bisa di samping atau di depannya saja, dilarang menaiki.
"Karena saya pernah melihat, beberapa pengunjung entah itu wisatawan atau warga itu foto monggo saja asal di sampingnya atau di depannya, itu monggo. Dan beliau [Gusti Yudha] tidak melarang seperti itu," ungkapnya.
Lebih lanjut Jhope menjelaskan kereta tersebut adalah replika kereta kencana yang ada di Keraton Yogyakarta. Sehingga memang itu adalah koleksi pribadi milik Gusti Yudha.
Menurutnya, Gusti Yudha sangat menghormati replika kereta kencana tersebut sebagai aset budaya. Hal itu dibuktikan dari replika kereta kencana yang dimiliki Gusti Yudha lebih dari satu.
"Kereta itu hanya replika, namun kan koleksi pribadi. Dan beliau sendiri sangat karena sebagai aset budaya, karena jarang sekarang yang memiliki kereta semacam itu kan," cetusnya.
Ditegaskan Jhope, kendati sejumlah kereta kencana itu merupakan koleksi pribadi namun bukan berarti tidak boleh dilihat oleh khalayak umum. Sebab masyarakat hingga wisatawan pun bisa mengabadikan koleksi tersebut dengan berfoto.
Tentunya dengan tetap menjaga sopan santu atau unggah ungguh yang ada. Tidak lantas sembarang atau seenaknya saja.
"Melihat ya tinggal datang. Kalau mau foto ya ada petugas di sini minta izin. Kalau pun tidak ada karena di sini ada beberapa warga yang tinggal di sini, kan bisa nyuwun pirso [bertanya] tidak lantas ujak-ujuk [tiba-tiba] nganten loh [begitu]. Ini kan tlatah keraton nggih. Tentunya ada unggah-ungguhnya," jelasnya.
Berita Terkait
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Keraton Yogyakarta Kolaborasi dengan Platform Pariwisata Perkuat Promosi
-
Viral Foto Artis NZ dan Politisi, Netizen Tuding Naomi Zaskia Mantan Sule
-
Tanpa Rayahan Gunungan, Berikut Kemeriahan Tradisi Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta
-
Disambut Cucu Raja Keraton, Alam Ganjar Sambangi Museum Keraton Jogja
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025