SuaraJogja.id - Sekitar 5.000 orang pelaku wisata, petugas pelayanan publik, transportasi mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama secara drive thru, atau lantatur, di kompleks Candi Prambanan, Sleman, Senin (5/4/2021).
Chief of Medical Halodoc Irwan Heriyanto mengatakan, pos pelayanan ke-5 vaksinasi Halodoc ini terselenggara atas kerja sama berbagai pihak. Menjadi ikhtiar putra-putri bangsa untuk mengejar target vaksinasi COVID-19.
Berkat adanya posko pelayanan kesehatan Halodoc, tercatat ada sekitar 35.000 orang telah divaksinasi COVID-19, si dua lokasi posko, Jakarta dan Surabaya.
"Pihaknya berharap, dengan adanya posko kesehatan di Sleman, bisa membantu percepatan vaksinasi COVID-19," terangnya, di Rama dan Shinta Garden Cafe, Senin.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian Setda Sleman Budiharjo menyatakan, metode vaksinasi drive thru dilakukan untuk mengurangi kerumunan.
Kegiatan rencananya diberikan kepada 5.000 orang, dosis pertama diberikan pada 5-9 April 2021. Sedangkan dosis kedua diberikan pada 3-7 Mei 2021.
"Kami sangat mendukung dan menyambut gembira vaksinasi Covid-19 massal ini. Mengingat vaksinasi ini adalah satu bagian penting penanganan Covid-19," ujarnya, Senin.
Tujuan vaksinasi dimaksudkan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Serta membangun kekebalan tubuh.
Ia menambahkan satu sektor paling terdampak dari Covid-19 salah satunya adalah sektor pariwisata. Di kesempatan Pemkab Sleman berharap, masyarakat terus menyelenggarakan cita mas jajar.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Ruangan Ponpes Ibnul Qoyyim Dusun Gandu, Ini Kata MUI
"Dengan adanya vaksinasi bukan berarti kita bebas dari Covid-19," ungkapnya.
Menurut Budiharjo, masyarakat perlu menyadari setelah pemberian vaksin bukan berarti kita kebal. Karena butuh waktu bagi tubuh, untuk membangun antibodi terhadap Covid-19.
"Vaksin bukanlah obat, tapi upaya untuk mendorong kekebalan spesifik atas penyakit tertentu, dalam hal ini Covid-19," kata dia.
Dirut PT TWC Candi Prambanan-Borobudur-Ratu Baka Edi Setijono mengungkapkan, ini adalah program yang sudah ditunggu-tunggu semua pihak, agar vaksinasi bisa mencakup semua lapisan masyarakat.
Dengan adanya vaksinasi bagi pelaku di sektor pariwisata, harapannya pariwisata dan ekonomi segera bangkit. Karena di masa pandemi, kondisi pariwisata cukup membuat prihatin.
"Vaksinasi berlangsung selama tiga hari. Semoga kegiatan ini bisa terus kita jalankan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Densus 88 Geledah Ruangan Ponpes Ibnul Qoyyim Dusun Gandu, Ini Kata MUI
-
Pegiat Wisata Divaksin, Sektor Pariwisata di Kendal Mulai Bergariah
-
BPJamsostek Gelar Vaksinasi Tahap Kedua untuk 2.766 Karyawan
-
Komnas KIPI Ungkap Dua Syarat Penyakit Dikatakan Efek Samping Vaksin, Apa?
-
Catat! Kemenkes Sebut Puasa Tak Bikin Tubuh Lemah Saat Divaksinasi
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka