Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 05 April 2021 | 11:34 WIB
Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas Senin (8/3/2021) pagi. [Antara]

SuaraJogja.id - Berdasarkan pengamatan pada Senin (5/4/2021) pada pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi 11 kali mengeluarkan guguran lava pijar.

Dalam aktivitas gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah kali ini, jarak luncur lava pijar maksimum 800 meter ke arah barat daya.

"Teramati 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida lewat keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin, dikutip dari ANTARA.

Dalam periode pengamatan yang sama, Gunung Merapi mengalami pula 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 milimeter (mm) selama 11-67 detik.

Baca Juga: Mirip Huruf AD, Penampakan Kubah Lava Gunung Merapi Curi Perhatian Netizen

Terjadi juga dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-8 milimeter (mm) selama 7,1-7,2 detik.

Tak teramati adanya asap kawah yang keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan.

Cuaca di Gunung Merapi saat itu berawan dan mendung. Angin bertiup sedang ke arah tenggara dengan suhu udara 19-21 derajat celsius.

Sementara itu, kelembapan udara 73-90 persen dan tekanan udara 872-916 mmHg.

Sampai saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca Juga: Siang Ini Merapi 2 Kali Muntahkan Awan Panas, Jarak Maksimum 1,2 Kilometer

Diperkirakan, guguran lava dan awan panas Gunung Merapi berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya, antara lain Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.

Jika Gunung Merapi meletus, material vulkanik yang dilontarkan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Load More