SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus dikeluarkan kali ini awan panas guguran kembali teramati meluncur dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran terbaru terjadi pada Sabtu (3/4/2021) pagi. Teramati satu kali awan panas guguran menuju ke barat daya.
"Awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 3 April 2021 teramati pada pukul 3.17 WIB," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.
Hanik menyatakan, awan panas itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 116 detik. Sedangkan jarak luncur maksimal lebih kurang sepanjang 1.300 meter ke arah barat daya.
Selain dengan awan panas guguran yang muncul, teramati juga sejumlah lava yang keluar. Pada periode pengamatan Sabtu (3/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercarat ada 10 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Kegempaan hanya tercatat guguran sebanyak 32 kali," ucapnya.
Sementara itu awan panas guguran pada periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Jumat (2/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB juga sempat muncul beberapa kali. Dalam pengamatan 24 jam tersebut teramati 3 kali awan panas.
"Sehari sebelumnya teramati 3 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1500 meter mengarah ke barat daya," tuturnya.
Teramati pula 24 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Jumat Subuh Gunung Merapi Sudah 3 Kali Lepaskan Awan Panas dan 16 Kali Lava
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Jumat Subuh Gunung Merapi Sudah 3 Kali Lepaskan Awan Panas dan 16 Kali Lava
-
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Empat Kali ke Barat Daya
-
Update Merapi, Terjadi Guguran Lava di Kubah Tengah
-
Terjadi 50 Kali Gempa, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
-
Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Sejumlah Desa di Magelang Hujan Abu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk
-
Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli