SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar sempat juga teramati awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Selasa (30/3/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati satu kali luncuran awan panas guguran. Awan panas guguran itu masih teramati menuju ke arah barat daya.
"Teramati 1 kali awanpanas guguran dengan estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya," ucap Hanik dalam dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3/2021).
Awan panas guguran yang terjadi Selasa (30/3/2021) pukul 7.06 WIB itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 135 detik. Sedangkan jarak luncur lebih kurang 1500 meter ke arah barat daya dengan angin bertiup ke utara.
Selain awan panas guguran, pada periode yang sama teramati juga luncuran lava dari puncak Merapi. Sempat teramati 1 kali guguran lava di kubah lava yang ada di bagian tengah.
"Teramati 1 kali guguran lava pijar di kubah tengah dan 33 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter," ucapnya.
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut. Terdapat kegempaan guguran yang tercatat berjumlah 174 kali, lalu ada hembusan 1 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 13 kali dan vulkanik dangkal 1 kali.
"Asap kawah saat itu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah," imbuhnya.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru selama enam jam atau tepatnya pada Rabu (31/3/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, visual Gunung Merapi terlihat jelas. Namun tidak teramati adanya asap sulfatara yang muncul di atas kawah.
Baca Juga: Update Merapi, Guguran Lava Keluar 9 Kali dari Puncak Dalam 6 Jam
Namun pada periode itu teramati untuk guguran lava sudah terjadi sebanyak 16 kali. Jarak luncur maksimal guguran lava tersebut sejauh 1.000 atau 1 kilometer ke arah barat daya.
"Untuk kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 25 kali, hembusan 3 kali, hybrid atau fase banyak 4 kali dan vulkanik dangkal 1 kali," imbuhnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik