SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah memetakan beberapa kawasan yang dianggap bakal terdampak oleh siklon Seroja. Kawasan di bagian selatan yang berbatasan dengan kabupaten dan kota lain akan menjadi skala prioritas.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono, mengatakan bahwa sebenarnya untuk dampak siklon seroja sendiri akan lebih banyak berpengaruh dari arah selatan.
"Kalau wilayah di Sleman itu ya yang rata-rata berbatasan dengan kabupaten atau kota, Bantul dan Kota Jogja. Untuk wilayah tersebut kita mendapatkan skala prioritas nanti kalau misalnya ada kejadian berarti pengerahan TRC dan komponen yang ada di BPBD ke arah sana," kata Joko saat dihubungi awak media, Rabu (7/4/2021).
Joko menjelaskan tidak menutup kemungkinan jika angin kencang yang biasa terjadi di Sleman berasal dari arah utara. Sehingga nantinya beberapa wilayah di Slemab bagian utara juga akan mendapat perhatian khusus.
Baca Juga: Lava Merapi Meluncur ke Tenggara, BPBD Sleman: Belum Ada yang Mengungsi
Disebutkan Joko beberapa wilayah yang mendapat perhatian khusus itu mulai dari Tempel ke arah selatan. Hingga nanti ke Seyegan, Sleman sampai ke Mlati.
"Jadi nanti dampak siklon itu seharusnya dari wilayah selatan. Berarti kita dari mulai Moyudan, terus ke timur Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan. Itu yang kemungkinan akan terdampak. Tapi kalau dari hasil pengamatan kita selama ini yang sering terjadi angin kencang itu dari Tempel ke arah selatan," terangnya.
Joko menyebut bahwa sejumlah baliho di jalan-jalan besar perlu untuk lebih diperhatikan keamanannya. Terkhusus bagi sejumlah kawasan di perkotaan semisal Depok, Kalasan dan Prambanan.
"Kemarin yang terjadi kan beberapa baliho sempat rusak, belum ambruk tapi rusak. Itu nanti kita mengantisipasi memberikan informasi ke BKAD untuk pemilik itu untuk distand by kan di sana," ucapnya.
Hal itu disebabkan BPBD Sleman tidak memungkinkan lagi untuk melakukan penanganan. Pasalnya jika nantinya baliho-baliho tersebut ambruk maka itu menjadi wilayah tanggungjawab oleh pemilik.
Baca Juga: Anggaran BPBD Sleman Dipangkas, Pembangunan Jalur Evakuasi Bencana Tertunda
"Jadi kita hanya akan membantu misalnya terjadi baliho ambruk terus menutup jalan itu nanti kita membantu menyingkirkan paling untuk memperlancar arus lalu lintas dulu. Nanti penanganan lebih lanjut itu akan dilakukan oleh pemilik baliho," jelasnya.
Joko juga menyampaikan sementara ini BPBD Sleman di Pusdalops telah menyiagakan personel TRC untuk memberikan bantuan penanganan bencana terkini. Jika memang nanti dampak siklon tropis itu terjadi.
Pihaknya juga berencana untuk membuat surat edaran untuk seluruh Camat dan pemangku wilayah. Dengan tujuan untuk menyiagakan Unit Lak dan Unit Ops di masing-masing wilayah.
Surat tersebut berasal dari Kepala Pelaksanaan BPBD Sleman yang ditujukan ke kecematan atau kapanewon supaya meningkatkan kewaspadaan. Nantinya akan berbentuk sebagai Surat Edaran.
"Maka dengan keberadaan Unit Lak dan Unit Ops yang di kecamatan dan desa itu bisa melakukan penanganan kejadian awal. Jadi sebelum BPBD memberikan bantuan apabila ini bener-bener terjadi itu kita bisa mengantisipasinya," cetusnya.
Joko tidak lupa untuk selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap selalu waspada dalam menghadapi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan. Diminta masyarakat tetap memperhatikan keberadaan masing-masing saat terjadi angin kencang atau bencana lainnya.
"Jika melakukan kegiatan atau aktivitas banyak orang, jangan di satu tempat yang rawan ambruk tapi lebih baik kegiatan tersebut di dalam satu gedung yang kuat atau di luar lapangan terbuka itu akan lebih baik," tandasnya.
Diketahui dalam laman akun instagram @infobmkg, disebutkan bahwa saat ini siklon tropis Seroja terpantau berada di Samudera Hindia. Atau tepatnya berada di sebelah selatan Pulau Sumba atau dalam koordinat diketahui berada sekitar 275 km sebelah selatan - barat daya desa Waingapu.
Siklon itu bergerak dengan kecepatan 10km/jam menuju ke arah selatan - barat daya.
Sedangkan dampak siklon Seroja di wilayah Indonesia sudah tercukup terasa di beberapa wilayah di Indonesia. Mulai dari hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Sejumlah wilayah juga masih dimungkinkan terdampak siklon tersebut beberapa di antaranya seperti wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat. Serta dampak hujan sedang ke wilayah Nusa Tenggara Timur.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas