SuaraJogja.id - Beredar video CCTV menunjukkan kondisi tukang kerupuk yang diduga menjadi korban tindak kejahatan hipnotis. Akibat aksi kejahatan tersebut, semua barang-barang berharga milik tukang kerupuk ini dibawa kabur oleh pelaku. Warganet lantas dibuat tidak tega dengan pria itu.
Akun Instagram @memomedsos membagikan video seorang tukang kerupuk yang tengah berhenti di pinggir jalan. Paruh baya itu nampak tengah memasukkan kerupuk dari gerobak biru besar yang ia dorong ke dalam kaleng kecil warna hijau untuk dijual.
Tiba-tiba datang seorang pria dengan sepeda motor yang menghampiri pria tersebut. Awalnya pengendara sepeda motor yang tak melepaskan helmnya itu nampak seolah sedang menangakan sesuatu. Ia menggenggam ponsel di salah satu tangannya. Pedagang kerupuk itu juga nampak merespon biasa.
Setelah terjalin komunikasi, pria berhelm itu tiba-tiba melepaskan topi pedagang kerupuk dan meletakkannya di atas gerobak. Selanjutnya, pelaku juga meraba-raba tubuh korban yang hanya pasrah saja tubuhnya disentuh oleh pelaku. Korban lantas nampak diminta melepaskan tasnya.
Tas korban dijatuhkan di bawah gerobak, sementara pelaku langsung meminta korban untuk memberikan dompetnya. Setelah mendapat dompet, pelaku juga mengambil tas lalu dengan sepeda motornya melarikan diri begitu saja. Pedagang kerupuk itu sempat mengikuti ke motor dan lantas nampak kebingungan melihat pelaku pergi.
Peristiwa tersebut terjadi di daerah Jalan Petukangan Kebayoran Lama dan terekam CCTV yang terpasang di sekitar area tersebut. Pemilik video sendiri mendoakan agar pedagang kerupuk itu diberikan kesabaran dan juga menjelaskan mengenai peristiwa perampokan atau hipnotis.
"Beredar sebuah rekaman CCTV tukang kerupuk jadi korban hipnotis. Tampak pelaku mengambil dompet dan tas korban," tulis akun @memomedsos dalam keterangannya.
Sejak diunggah Kamis (8/7/2021), video pedagang kerupuk yang menjadi korban hipnotis atau perampokan itu sudah disukai lebih dari 2000 pengguna Instagram. Ada ratusan komentar yang juga ditinggalkan warganet. Banyak yang merasa iba melihat pedagang kecil menjadi korban perampokan.
"Ya Allah kenapa sih pake nipu orang kecil? gak tega banget," tulis akun @aniisazaa***.
Baca Juga: Perampokan Pakai Samurai Terekam CCTV Viral, Targetnya Minimarket
"Anak an**** orang udah susah dibuat tambah susah. Kalo mau hipnotis noh sana hipnotis pejabat yang kaya kaya. Jangan rakyat miskin terus **u," komentar akun @a.rob****.
"Bahkan untuk makan besok mungkin si bapak gak tau mau makan apa kok tega banget seperti itu padahal masih sehat untuk bekerja keras," tanggapan akun @denamar****.
Sementara akun @ffspt**** mengatakan, "Semoga imbasnya lebih kejam ke keluarga yang hipnotis bapak ini."
Tonton video lengkapnya DI SINI
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Jogja Diguyur Hujan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Lengkap Rabu, 17 September 2025
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian