SuaraJogja.id - Seorang pesepeda terlibat kecelakaan dengan sebuah bus pariwisata saat melintas di kawasan Jembatan Janti. Para pesepeda yang ingin menikmati akhir pekan lantas diharapkan untuk lebih fokus dan tidak berkendara sambil becanda.
Akun Facebook Almahyra membagikan informasi tentang salah seorang pesepeda yang tewas seketika saat terlibat kecelakaan. Disebutkan, pesepeda yang belum diketahui identitasnya tersebut meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dengan bus pariwisata.
Tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana kronologi peristiwa tersebut. Namun, dari unggahannya, pemilik akun Almahyra meminta agar para pesepeda lebih berhati-hati lagi dan tetap fokus selama berkendara serta tidak sembari bercanda dengan rekan lainnya.
"Telah terjadi laka antara pesepeda dengan bus pariwisata di bawah jembatan janti. Untuk korban meninggal dunia di tempat. Di mohon untuk para pesepeda kalau bersepeda fokus kedepan ya jangan sambil bercanda-canda. Tetap waspada saat di jalan. Semoga almarhum Khusnul khatimah," tulis akun @Almahyra dalam keterangannya.
Selama pandemi berlangsung, kecelakaan sepeda sudah beberapa kali terjadi. Semenjak Covid-19 merebak, bersepeda menjadi salah satu olahraga yang digandrungi masyarakat untuk menjaga imun. Setiap akhir pekan, mudah ditemui banyak komunitas yang bersepeda bersama di berbagai sudut Jogja.
Sejak diunggah pada Sabtu (10/4/2021), informasi mengenai kecelakaan yang melibatkan pesepeda dengan bus pariwisata tersebut sudah disukai lebih dari 2.000 pengguna Facebook. Ada belasan orang yang membagikan ulang dan tidak sedikit memberikan tanggapan di kolom komentar.
"Wong kulino 'ngepit' karo 'pit-pitan' ki udah pasti beda budidayanya tercermin dari budayanya semogga husnul khotimah bukan jadi pembelajaran buat yang laen, kesannya dapat hikmat dibalik kejadian orang laen selalu eling lan waspada, karena tindak tanduk kita juga ngaruh ke orang laen semoga pada mampu berikhtiar akan keselamatan yang sekaligus menyelamatkan apapun itu wujud dan bentuknya dari imej manusia dari setiap tindak tanduk di dalam hidup dan kehidupannya," tulisan akun Sejenak Di Samp*****.
"Sepertinya itu bukan bis pariwisata deh itu bis wisata komodo tujuan jogja-denpasar kayaknya tadi bareng soalnya dari solo arah jogja," Rizky Agus Pur****.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. kok ngeri ya komen netizen, padahal ga ada kronologinya tapi malah berspekulasi kemana mana," tanggapan akun Anthony Netting T****.
Baca Juga: Otot Kawat Tulang Besi, Cara Pesepeda Saat Bawa Honda Beat Ini Mengherankan
Sementara akun M Angga Setyo Sap**** mengatakan, "Semoga Husnul Khotimah untuk korban, kita sesama pengendara mau kendaraan bermotor ataupun sepeda harus saling hati hati dan saling menghargai misalnya nyebrang, motong jalan atau belok setidaknya tengok kanan kiri atau lihat kebelakang, karena saya juga hampir laka dengan pesepeda yang langsung motong jalan (mak kluwer)."
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim