SuaraJogja.id - Kabar baik bagi program pelestarian alam di DIY. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya menetapkan 20 kawasan alam di empat kabupaten di DIY sebagai situs warisan geologi nasional.
Bukan tanpa halangan, pengusulan berbagai kawasan alam di Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo akhirnya lolos jadi situs warisan geologi nasional. Sejak 2013, Pemda DIY sudah mengajukan 22 kawasan alam ke Kementerian ESDM.
"Namun baru 20 kawasan yang lolos dan ditetapkan jadi situs warisan geologi. Ini baru pertama kalinya di indonesia," ujar Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan (PIWPP) Setda DIY, Bambang Widhyo Sadmo di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (21/04/2021).
Menurut Bambang, lima kawasan berasal dari Kulon Progo. Yakni Puncak Tebing Kaldera di Suroloyo, Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, Goa Kiskendo dan Mangan Kiripan di Karangsari.
Di Sleman ada enam kawasan yang lolos. Sebut saja Kompleks Perbukitan Intrusi di Godean, Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan, Aliran Piroklastik Bakalan, Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, Rayapan Tanah Ngelepen, Lava Bantal Berbah dan Batu Gamping Eosen.
Di Bantul tercatat tiga kawasan yang ditetapkan. Yakni Sesar Opak Bukit Mengger, Lava Purba Mangunan dan Gumuk Pasir Parangtritis. Sedangkan di Gunung Kidul tercatat ada lima kawasan seperti Gunung Ireng Pengkok, Gunungapi Purba Nglangeran, Gunung Genthong Gedangsari, Bloturbasi Kali Ngalang dan Gunungapi Purba Siung-Batu Wediombo.
"Sedangkan dua kawasan yang belum lolos adalah tanggul laut srogading bantul dan lahan basah di gilangharjo bantul. Kedepan dalam peninjauan dan bisa saja lolos bila ada temuan baru untuk bisa penambahan terkait warisan geologi," jelasnya.
Ditetapkannya 20 kawasan tersebut, lanjut Bambang memiliki konsekuensi dalam hal regulasi. Pemda akhirnya memiliki payung hukum untuk melindungi sekaligus melestarikan dan mengembangkan situs warisan geologi tersebut agar tidak dirusak.
Ada aturan yang harus dipatuhi semua pihak untuk melestarikan kawasan-kawasan tersebut. Bahkan sanksi yang bisa diberikan bila terjadi perusakan.
Baca Juga: Cegah Bosan, Vaksinasi Lansia di Kantor Dinkes DIY Diiringi Lagu Nostalgia
"Penetapan ini sebagai bagian dari pelestarian cagar budaya. Dengan penetapan penyetaraan cagar budaya ini maka bisa jadi upaya pembuatan regulasi di masing-masing warisan geologi. Ini bisa jadi rujukan kawasan lainnya," jelasnya.
Sementara Kepala Badan Geologi RI, Eko Budi Lelono mengungkapkan ditetapkannya 20 kawasan alam di DIY sebagai situs warisan geologi bukan tanpa alasan. DIY memiliki sumber daya alam yang sangat unik dan beragam.
Hal ini tak lepas dari posisi DIY yang terbentuk dari interaksi lempeng India, Australia, Pasifik dan Eurasia. Laiknya dua sisi mata uang, posisi ini selain menjadi berkah karena memunculkan cekungan kawasan alam yang luar biasa termasuk gas bumi dan unik namun juga memiliki kerugian karena rentan terjadinya bencana alam.
"Kawasan alam di yogyakarta bahkan bisa dikembanhkan menjadi geopark untuk keperluan pengembangan ekonomi masyarakat melalui geowisata," jelasnya.
Karenanya keistimewaan yang dimiliki DIY ini harus dijaga dan dilestarikan. Semua pihak diharapkan dapat memanfaatkan kekayaan alam dengan bijaksana agar bisa hidup berdampingan dengan potensi bencana.
"Diharapkan dengan penetapan situs warisan geologi ini maka semua pihak bisa berkomitmen dalam melindungi dan menjaga kelestarianya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Libur Imlek, Wisata Tebing Breksi Sepi Pengunjung
-
Netizen Curhat Dikuntit Penjaga, Pengelola Tebing Breksi Beri Tanggapan
-
Viral! Curhatan Pengunjung soal Pungli di Setiap Spot Foto Tebing Breksi
-
Gemerlap Jogja Violin Festival 2020 di Tebing Breksi
-
Dijamin Seru! Ini 3 Hal yang Cuma Bisa Kalian Temukan di Tebing Breksi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi