SuaraJogja.id - Perpanjangan larangan mudik lebih dari 1 bulan yang diberlakukan pemerintah pusat merupakan pukulan telak bagi angkutan umum. Kendati demikian, mereka tetap akan beroperasi melayani penumpang pada libur lebaran ini meskipun larangan mudik diberlakukan.
Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Maju Lancar, Henry Ardyanta mengatakan, berkaitan dengan larangan mudik tersebut,ia berharap ada solusi selanjutnya pascaaturan tersebut diberlakukan. Sebab beban yang cukup besar harus mereka tanggung cukup besar.
"Solusinya apa terusan, itu kami ini mempunyai karyawan yang sangat banyak yang mereka harus tetap hidup, harus makan. Dan itu dipikirkan nggak oleh pemerintah," terangnya, Jumat (23/4/2021).
Menurutnya, pemerintah harus memberi solusi terhadap sektor yang terdampak dengan adanya larangan mudik tersebut, terutama sektor transportasi. Jangan sampai pemerintah melepas begitu saja dan tidak memperdulikan sektor transportasi yang terdampak.
Baca Juga: Waspadai Gelombang Pemudik, Pemkab Gunungkidul Diminta Selektif Warganya
Lelaki yang juga menjabat sebagai ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) ini juga berharap agar pemerintah memberikan perhatian kepada para pengusaha angkutan umum ini. Pihaknya berharap ada bantuan terhadap para pengusaha transportasi dan turunannya.
"Kalau suruh berhenti mbok dikasih bantuan apa bagi karyawan, bagi masyarakat kecil ini,"harapnya.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu kembali kebijakan pemerintah berkaitan dengan aturan mudik tersebut. Sebab menurutnya kebijakan pemerintah terus berubah-ubah terkait dengan aturan mudik. Masyarakat sudah terbiasa dengan kebijakan pemerintah yang selalu berubah.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan juga DPP Organda apakah akan tetap beroperasi atau tidak selama aturan larangan mudik berlaku. Namun untuk saat ini pihaknya masih mengoperasionalkan armada mereka untuk melayani perjalanan jarak jauh, Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
"kita akan lihat ke depan mungkin di akhir bulan ataupun awal bulan depan bagaimana ada statement atau pengumuman pemerintah,"ujarnya.
Baca Juga: Ada Klaster Hajatan, Padukuhan Ngasem Gunungkidul Dilockdown
Sekda Gunungkidul, Drajat Ruswandono menuturkan pihaknya masih menunggu kebijakan dari Gubernur berkaitan dengan larangan mudik tersebut. Ia berharap ada surat edaran atau keputusan gubernur berkaitan dengan larangan mudik ini sehingga pemerintah kabupaten bisa menindaklanjuti.
"Saya berharap keputusan gubernur keluar dua hari ini,"ujar Drajat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood