Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 26 April 2021 | 18:24 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno memberi keterangan kepada pelaku usaha dan pengrajin di Sanggar Peni dalam kunjungan desa wisata di Krebet, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Bantul, Senin (26/4/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sejumlah pengrajin dan pengusaha kerajinan di Kabupaten Bantul meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno ikut mengembalikan ekonomi wisata yang tersendat lantaran pandemi Covid-19.

Pengrajin berharap eks Calon Wakil Presiden RI ini tak hanya menggiatkan kunjungan ke desa-desa wisata saja. Namun mengambil terobosan untuk menggeliatkan perekonomian para pengusaha kerajinan yang lesu seperti sekarang.

"Sebelumnya kami cukup senang pak menteri (Sandiaga Uno) bisa hadir di desa wisata Krebet ini. Tapi harapannya tak hanya memberi imbauan atau kunjungan. Namun harus ada program bagaimana tamu-tamu bisa datang lagi ke Bantul," ujar salah seorang Pengelola Desa Wisata Batik Kayu, Agus di Padukuhan Krebet, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Bantul, Senin (26/4/2021).

Ia menjelaskan bahwa selama pandemi, kunjungan wisatawan ke desa yang dikenali dengan batik kayunya ini semakin berkurang. Promosi sudah dilakukan namun masih kesulitan menjamah pelanggan.

Baca Juga: Gunadi Gugur, Pemkab Bantul Fasilitasi Kelahiran Anak Pertamanya

"Memang situasi yang saat ini dihadapi adalah virus Covid-19, dimana wisatawan dibatasi pergi keluar bahkan mereka takut untuk berkunjung. Kami minta pemerintah ikut berperan dan memberi akses yang lebih mudah namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, agar wisatawan datang kembali," terang dia.

Agus menjelaskan bentuk promosi menjadi salah satu yang dibutuhkan pelaku usaha di desa wisata Krebet. Tak hanya Krebet, desa wisata yang ada di Bantul membutuhkan promosi agar ekonomi di bidang pariwisata kembali bergeliat.

"Salah satunya promosi, kami akui jika tidak ada peran pemerintah langsung, desa wisata seperti kami akan terus terpuruk," katanya.

Hal senada disampaikan pengrajin batik asal Wukirsari, Imogiri, Bantul, Nur Ahmadi. Desa wisata di wilayahnya mulai lesu karena jumlah wisatawan yang datang turun drastis.

"Hampir 73 persen wisatawan hilang. Sebelumnya bisa puluhan ribu wisatawan yang datang tiap bulan, saat ini hanya 7.000 orang. Selain membatik warga kami juga menjadi guide saat wisatawan berkunjung. Kami harap promosi ini bisa dilakukan dan mengembalikan ekonomi seperti sebelumnya," ujar dia.

Baca Juga: Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Keluarga Gunadi di Bantul Ikhlas

Selain Agus dan Nur Ahmadi, Pemilik Sanggar Peni di Desa Krebet yang juga pengrajin rekal Al Qur'an, Kemiskidi tak menampik banyak pengrajin berpindah profesi karena dampak Covid-19.

"Dampak dari Covid-19 ini sangat besar. Sebelumnya ada 400 pengrajin di desa ini. Sekarang berkurang hingga 30 persen, sisanya memilih beralih profesi," terang Kemiskidi yang juga sebagai Dukuh Krebet ini.

Ia berharap ada program baru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti penyediaan wadah pameran dan juga promosi.

"Jika pengrajin diminta untuk berinovasi, kami sudah sangat siap. Kami cukup kreatif karena memang hidup di lingkungan seperti ini. Namun promosi saat ini yang penting dan pemerintah kami harap segera membuat terobosan dengan program yang baru," katanya.

Menjawab keluhan tersebut, Sandiaga Uno mengaku ia sudah menginstruksikan rekan-rekan di bidang ekonomi kreatif mengeksekusi berbagai program pendampingan yang langsung dirasakan masyarakat tahun ini.

Berbagai program tersebut, kata Sandiaga pada intinya bertujuan memulihkan perekonomian khususnya di bidang ekonomi kreatif, termasuk di Bantul. Ia menyebut selain ekonomi kreatif yang masuk di bidang industri, perekonomian Bantul juga ditopang dua bidang lain yaitu pertanian dan pariwisata.

“Kami ingin segera eksekusi langkah nyata ini dan laporan berkala akan disampaikan ke Bupati. Kita tidak ingin hanya datang lalu pergi. Tetapi tindakan yang wajib ditinggalkan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada desa wisata dan masyarakat,” lanjut Sandiaga.

Tak hanya ekonomi kreatif, Sandiaga juga berjanji mendorong sektor pariwisata, ke depan pemerintah ikut  mempromosikan berbagai obyek wisata di Bantul yang sudah dikenal masyarakat karena keindahan alamnya seperti Pantai Parangtritis dan kawasan hutan lindung di Dlingo.


“Pandemi ini, sektor wisata memang bertumpu pada wisatawan domestik. Kita akan ubah alokasinya dimana selama ini sebanyak Rp150 triliun dihabiskan wisdom berwisata ke luar negeri. Kami ingin hal itu dikeluarkan untuk menopang industri pariwisata nusantara,” jelasnya.

Load More