SuaraJogja.id - Pada awal masa pandemi, rempah atau empon-empon asal Yogyakarta sempat menjadi primadona. Ramuan tradisional tersebut dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga bisa menghambat penularan virus corona. Penjualan ramuan tradisional tersebut pun sempat meningkat pesat.
Setelah satu tahun sejak pandemi, rupanya penjualan empon-empon kembali menurun. Salah satu pedagang rempah di Pasar Beringharjo, Ida, mengatakan bahwa penjualan rempah sempat meningkat hanya dalam kurun waktu tiga bulan saja. Setelahnya, sampai saat ini penjualan justru menurun hingga 50%.
Ida telah berdagang rempah-rempah di salah satu ikon pasar di Jogja tersebut sejak 2000. Sampai saat ini, ia telah berdagang selama 20 tahun, dan dalam kurun waktu tersebut, satu tahun terakhir merupakan masa penjualan terendah untuk produk rempah-rempahnya.
"Aku jualannya rempah-rempah, bahan rempah terus wedangan, jamu-jamuan, jamu jadi, dan bahan baku," ujar Ida saat ditemui di lapaknya, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Perjuangan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Jalani Puasa di Tengah Pandemi
Sejak tahun 2000, Ida sudah menjual berbagai macam rempah di Pasar Beringharjo, mulai dari rempah yang digunakan untuk badan hingga rempah untuk konsumsi kesehatan. Saat awal pandemi, jenis rempah yang mengalami peningkatan penjualan adalah temulawak, kunyit, jahe, serai, secang, dan kayu manis saja.
Sementara, rempah lainnya terjual seperti biasa. Dalam kurun waktu tiga bulan, penjualan rempah jenis tersebut bisa meningkat lebih dari 50 persen. Sedangkan selama masa pandemi, mulai dari rempah hingga bahan jadi semua mengalami penurunan penjualan hingga 70 persen.
Konsumen Ida kebanyakan merupakan salon yang menyediakan jasa spa. Dengan merebaknya pandemi, yang membuat orang takut bersentuhan pengunjung di salon spa pun menurun. Hal tersebut berdampak pada pembelian dari pelanggan Ida, yang juga mengalami penurunan. Saat ini, kebanyakan pelanggannya adalah masyarakat domestik saja.
"Kalau saya strategi bertahan hanya membeli barang-barang semampu saya jualnya. Tidak berani stok," terangnya.
Untuk tetap bisa bertahan menjual dagangannya, kini Ida membatasi stok barang yang dimilikinya. Jika biasanya ia menimbun barang antara 50-10 kg, kini ia biasa hanya menyimpan barang sebanyak 10 kg, sesuai dengan kemampuannya menjual dan kebutuhan pasar yang hanya diramaikan penduduk lokal.
Baca Juga: Terpopuler: Pizza 1 Meter hingga Rempah yang Bikin Rumah Bebas Bau
Ia berharap agar pandemi bisa segera selesai dan masyarakat bisa kembali berjualan. Ida menjelaskan, meskipun ada penjualan online, tetapi itu tidak berdampak besar. Sejak sebelum pandemi, Ida sudah biasa menerima pesanan rempah dari luar kota hingga Kalimantan. Namun, selama pandemi ini juga pesanan dari luar kota justru mengalami penurunan.
Ida biasanya menerima pesanan secara online melalui telepon. Ia mengaku belum bisa menggunakan aplikasi penjualan daring. Belum adanya pengarahan secara runtut mengenai penjualan membuatnya belum menjangkau ranah daring. Untuk dirinya, yang sudah berusia 53 tahun, ia merasa perlu mendapatkan bimbingan secara khusus untuk menjual dagangannya secara online.
Berita Terkait
-
7 Rempah Ajaib, Dijamin Tingkatkan Imun Tubuh di Musim Hujan
-
Youtuber Australia Dibully Habis-habisan usai Ejek Rempah-rempah di Makanan India Sebagai Kotoran
-
Psikodukasi Kelompok KKN 95 UMBY dengan Pedagang Pasar Beringharjo Tengah
-
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
-
Perkuat Relasi Malaysia-RI Lewat Jalur Rempah, Ketua Menteri Melaka Akan Berdialog dengan Prabowo
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
Terkini
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK