Di sisi lain, dari beberapa industri yang tumbuh, ternyata jumlahnya hanya sedikit karena sektor yang lain amblas, sehingga masyarakat perlu memikirkan cara untuk memperbaikinya.
Ganjar melanjutkan, salah satu yang berperan penting adalah SDM, sehingga penting pula untuk melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh.
"Terkait buku Mas Lilik Agung ini sebenarnya, SDM. Bapak Ibu, teman-teman, begitu sudah masuk SDM, gelagapan semuanya," ungkap Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode ini memberi contoh, saat ada investor masuk dan perlu meng-install mesin, tak ada tenaga yang bisa diandalkan dari dalam negeri.
Untuk itu, kata dia, si investor perlu mendatangkan orang asing untuk meng-install mesin tersebut.
"Apa yang terjadi risiko politiknya? Ketka orang asing itu didatangkan sebagai tenaga expert untuk meng-install mesin-mesin, maka di luar sana akan dirasani, "Kenapa harus orang asing, kenapa tidak kita sendiri?"" kata dia.
"Maka Bapak Ibu yang sangat saya hormati, buku ini saya harapkan bisa menjawab bahwa SDM ke depan itu SDM yang sangat dinamis menurut saya, lincah, inovatif, dan kreatif, yang selalu mampu untuk beradatasi dengan kondisi entah besok, jadi tidak hanya sekarang," imbuhnya.
Terlebih, dengan pengalaman pandemi, Ganjar menekankan, situasi turbulensi akan terus terjadi.
Maka dari itu, perlu diperhitungkan cara membentuk SDM yang selalu siap dan tangguh menghadapi keadaan tersebut.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Tegaskan Tak Ada Pengecualian Soal Larangan Mudik Lebaran
"Hipotesis yang mengatakan di 2045 kita akan menjadi negara besar secara ekonomi, apakah rankingnya 7 atau 4, itu harus kita buktikan, dan road map, termasuk skenarionya, mesti kita siapkan, dan yang paling penting nomor satu adalah SDM," pungkas Ganjar.
Berita Terkait
-
Gubernur Ganjar Tegaskan Tak Ada Pengecualian Soal Larangan Mudik Lebaran
-
Soal Mudik Lebaran, Ganjar Sebut Lebih Banyak Warga Keluar Jateng
-
Sambut May Day, Ganjar Ajak Buruh Diskusi Secara Virtual
-
IDeA Indonesia Gandeng Archipelago International, Latih SDM Perhotelan
-
Ganjar Pranowo: Anak Bangsa harus Bersatu dan Jauhi Isu-isu Kontroversial
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Miris, Literasi Keuangan Rendah, Penerima Bansos di Jogja jadi Korban Judi Online dan Pinjol
-
Sejarah Kelam Raffles: Penjarahan Keraton Yogyakarta Ternyata Ilegal Menurut Hukum Inggris, Trah Sultan HB II Tuntut Keadilan
-
Buang Sampah Sembarangan Jadi Kebiasaan: PR Besar Sleman Ubah Mindset Warga
-
124 Ribu Warga Yogyakarta Terancam? BGN Desak Dinkes Perketat Izin Dapur MBG
-
Jamaah Haji DIY Tak Perlu ke Solo Lagi, Embarkasi Langsung dari YIA Mulai 2026