SuaraJogja.id - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Yogyakarta kembali meningkat. Terbaru sebanyak 12 mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC terkonfirmasi positif Covid-19.
Kondisi tersebut diakui langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), atau tepatnya Kementerian yang membawahi kampus tersebut.
Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi menuturkan hingga tanggal 3 Mei 2021 tercatat ada sejumlah 12 mahasiswa STMM MMTC yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kominfo membenarkan bahwa per hari ini, 3 Mei 2021, terdapat 12 mahasiswa STMM terpapar Covid-19," ujar Dedy, saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat, Senin (3/5/2021).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 2 Mei 2021
Lebih lanjut Dedy menyebut bahwa paparan Covid-19 itu terjadi di luar lingkungan kampus. Sebab selama ini memang aktivitas belajar mengajar STMM dilakukan sepenuhnya secara daring.
Dijelaskan Dedy, pembelajaran daring tersebut sudah berdasarkan pada SK Ketua STMM Nomor 608 Tahun 2020. Di dalam itu tertulis bahwa kegiatan perkuliahan di STMM dilaksanakan secara daring.
"Pelaksanaan kegiatan perkuliahan secara daring sudah sejak tanggal 16 Maret 2020 hingga hari ini," imbuhnya.
Dedy menyampaikan bahwa saat ini seluruh mahasiswa yang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 telah mendapatkan penanganan dari tenaga kesehatan setempat. Semuanya juga tengah menjalani masa karantina.
Setidaknya ada 9 orang yang menjalani karantina di fasilitas kesehatan daerah. Sementara 3 orang lainnya menjalankan isolasi mandiri.
Baca Juga: Lampu Jogja si Penghangat Malam, Saksi Bisu Segala Memori di Malioboro
"Jadi sudah ditangani oleg tenaga kesehatan, jumlahnya ada 9 orang dilakukan karantina di fasilitas kesehatan daerah dan 3 orang menjalankan isolasi mandiri," tuturnya.
Dengan kejadian ini, Kominfo menghimbau seluruh tenaga pendidik, staf dan mahasiswa STMM untuk memperketat penerapan protokol kesehatan tanpa terkecuali. Serta juga tetap mengikuti aturan pemerintah.
"Protokol kesehatan harus tetap diperketat lagi dimanapun berada dan menuruti larangan mudik yang telah ditetapkan pemerintah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19," tandasnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Mlati I Ernawati, membenarkan sebaran kasus Covid-19 di kampus tersebut. Diduga penyebaran Covid-19 itu bermula kegiatan pembuatan film.
"Iya, saya kira penyebarannya lewat itu [kegiatan pembuatan film]. Karena kan berkerumun, dan kemungkinan saat makan bersama itu kan buka masker. Karena menurut infonya mereka kalau bikin film bersama pasti juga melewati buka puasa jadi makan bareng," kata Erna.
Hingga kini pihaknya masih terus melakukan tracing terhadap kontak erat kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan