SuaraJogja.id - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan pihaknya mengizinkan pelaksanaan salat Idulfitri secara berjemaah, baik di tempat ibadah, lahan kosong atau luas, maupun di ruas jalan atau gang RT dan RW setempat.
Heroe menjelaskan, prinsip pelaksanaannya tidak boleh menimbulkan kerumunan. Oleh karenanya, jumlah jemaah yang mengikuti salat Id juga harus dibatasi. Ia menyarankan agar lebih baik memperbanyak lokasi penyelenggaraan salat dibandingkan memaksakan jumlah jemaah di satu tempat saja.
"Bahkan mungkin bisa diselenggerakan di tingkat RT atau RW saja. Dengan jemaah yang diundang atau daftar," terangnya Kamis (5/5/2021).
Dengan strategi tersebut, sehingga bisa kapasitas yang dapat dikendalikan. Serta bisa memastikan setiap warga dimana saja bisa mengikuti pelaksanaan salat Id. Sama seperti warga saat menuju TPS menjelang pemilu. Sudah diketahui dimana seorang warga dapat melaksanakan ibadahnya.
Baca Juga: Bupati Siak Larang Warga Salat Id di Masjid, Pos Penyekatan Dijaga Ketat
Selain itu, Heroe juga menilai dengan pelaksanaan tersebut salat Id dapat terselenggara dengan lebih tertib. Protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 juga bisa terlaksana lebih maksimal. Pemerintah Kota Yogyakarta juga mempersiapkan beberapa aturan untuk pelaksanaan ibadah hari raya tersebut.
Pertama yakni melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 di tingkat kemantren dan PHBI setempat. Kemudian, memperhitungkan kapasitas tempat salat Id dengan jumlah masyarakat Islam di kawasan tersebut. Upayakan agar kapasitas hanya terisi 50 persennya saja.
"Jaga jarak, parkir dan alur keluar masuk kendaraan di masjid atau lahan tidak menimbulkan kerumunan," imbuhnya.
Jika ternyata jumlah jemaah salat Id sangat besar, disarankan untuk menambah are pelaksanaan salat. Misalnya diadakan di setiap RW maupun perkampungan. Dengan begitu diharapkan dapat memecah potensi kerumunan yang mungkin terjadi sehingga tidak terjadi penumpukan.
Pemerintah Kota Yogyakarta juga mengimbau agar tidak ada takbir keliling. Sebab, aktivitas tersebut dapat dilakukan melalui masing-masing masjid. Setiap jemaah juga harus dipastikan mematuhi protokol kesehatan dan membawa perlengkapan ibadahnya sendiri.
Baca Juga: Salat Id Fitri 1442 H, Pengurus Masjid Agung Palembang : Tunggu Arahan PHBI
"Tidak melakukan sentuhan tangan atau badan atau salaman dan cukup telungkupkan tangan. Khutbah yang tidak panjang," tukasnya.
Berita Terkait
-
Bobon Santoso Lulusan Mana? Dituding Permainkan Agama karena Kesiangan Salat Id
-
Nasib Keluarga Ridwan Kamil Usai Isu Selingkuh: Atalia Praratya Salat Id Sendiri, Zara Tak Mudik
-
Beda Cara Lebaran Pertama Ruben Onsu dan Bobon Santoso usai Mualaf, Ada yang Terkesan Main-main
-
Potret Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Berbagai Daerah di Indonesia
-
7 Potret Artis Salat Id di Hari Raya Idulfitri 2025, Ada Ruben Onsu!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin