SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali terlihat mengeluarkan awan panas guguran, luncuran lava masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan Rabu (12/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati beberapa kali guguran lava dari puncak Merapi. Seluruh guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.
"Teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/5/2021).
Dalam periode pengamatan sehari atau 24 jam tersebut visual Gunung Merapi juga terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Meski belum terlihat kembali luncuran awan panas guguran dalam periode tersebut. Namun sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi.
"Untuk kegempaan ada kegempaan guguran sebanyak 148 kali, embusan 14 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 4 kali dan tektonik jauh 3 kali," tuturnya.
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (13/5/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB masih tidak teramati adanya luncuran awan panas guguran yang muncul. Hanya terdapat guguran lava yang teramati dalam periode enam jam tersebut.
"Teramati 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat daya," ungkapnya.
Terkait dengan visual gunung teramati dengan jelas. Sedangkan untuk asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: 7 Kali Luncuran Lava Merapi Sejauh 1,8 Km Terjadi Dalam Waktu 6 Jam
Sejumlah kegempaan juga masih tetap terjadi. Mulai dari kegempaan guguran yang terjadi sebanyak 40 kali, lalu ada hembusan sebanyak 6 kali, serta tektonik jauh sejumlah 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Berita Terkait
-
7 Kali Luncuran Lava Merapi Sejauh 1,8 Km Terjadi Dalam Waktu 6 Jam
-
Update Merapi, Teramati Wedhus Gembel dan Guguran Lava ke Arah Tenggara
-
Aktivitas Gunung Merapi: Selama 12 Jam Terjadi 39 Kali Gempa Guguran
-
Terkenal Sering Kekeringan, Masjid-masjid 3 Desa Lereng Merapi Dipasok AIr
-
Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,5 Kilometer ke Barat Daya
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
Kerajinan Kuningan dari Ngawen Sleman: Suara Klinting yang Jadi Rujukan Pelaku Seni
-
Dinkes Jogja Catat 1.161 Kasus TBC, Warga Luar Kota Mendominasi
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Awal Pekan Istimewa, Rebutan Rp99 Ribu Bikin Hati Senang!
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman