SuaraJogja.id - Pandemi COVID-19 membuat Masjid Gedhe Kauman akhirnya menggelar salat Idulfitri 1442 H di masjid setempat, Kamis (14/05/2021). Sebelum pandemi, salat dilaksanakan di lapangan bersama dengan PDHI DIY.
Dalam salat Id kali ini, takmir masjid Gedhe Kauman membagi jemaah dalam tujuh titik. Hal ini dilakukan untuk memecah kerumunan dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Baru kali ini kami menggelar salat Id di masjid karena biasanya di lapangan sesuai sunnahnya," ujar Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif usai salat Id.
Menurut Azman, pelaksanaan salat Id di masjid diikuti sekitar 400 jemaah masjid. Jumlah ini separo dari kapasitas masjid selama pandemi.
Sedangkan salat Id enam titik lain dilaksanakan di sejumlah tempat. Selain gedung PDHI yang berada di utara kawasan masjid, salat Id juga digelar di musola, gedung pertemuan kecil serta lapangan RW-RW setempat.
"Kamu bersyukur desain untuk memecah kerumunan [jemaah salat Id] berhasil. Protokol kesehatan pun bisa berjalan dengan baik dengan mendekatkan jemaah dari rumah," paparnya.
Azman menambahkan, jemaah yang salat Id harus mematuhi sejumlah aturan. Selain wudhu dari rumah juga membawa peralatan ibadah sendiri.
Mereka juga harus menjaga jarak saf salat salat. Kotbah diberikan oleh Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) DIY, Imam Budi Setiawan.
Salat digelar dalam waktu kurang dari 30 menit. Setelah selesai ibadah, mereka tidak diperkenankan bersalam-salaman dan diminta segera pulang ke rumah.
Baca Juga: Salat Id di Bandarlampung Digelar dengan Protokol Kesehatan yang Ketat
"Kalau dulu sebelum pandemi kan dari subuh jemaah sudah ada di masjid sambil ketemu makan-makan sebagai tanda sudah tidak puasa. Tapi karena saat ini pandemi ya kami minta mereka langsung pulang setelah salat," jelasnya.
Keberhasilan memecah kerumunan tersebut, lanjut Azman bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan ibadah kedepan. Dengan demikian kegiatan ibadah bisa digelar secara aman sesuai protokol kesehatan.
"Kita bisa menegakkan prokes dalam salat dan ini bisa jadi agar tidak ada kerumunan besar," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Salat Id di Bandarlampung Digelar dengan Protokol Kesehatan yang Ketat
-
Garebeg Digelar Terbatas, Keraton Jogja Bagikan Ribuan Gunungan Rengginang
-
Habib Rizieq Salat Id di Rutan, Kuasa Hukum: Alhamdulillah
-
FOTO: Salat Id di Masjid Jogokariyan Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
-
Salat Id Digelar Lebih Cepat, Jemaah Masjid Agung Palembang Banyak Telat
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
-
100 Tahun Perjuangan Perempuan Masih Jauh dari Keadilan, Stigma Korban KDRT Masih Seputar Pakaian
-
BRI Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Puluhan Lokasi Bencana Sumatra, Bukti Komitmen Sosial
-
Yogyakarta Jadi Fokus Pengadaan SPKLU untuk Hadapi Lonjakan Wisatawan Natal dan Tahun Baru
-
Hadapi Nataru, BRI Andalkan Digital Banking dan AgenBRILink: Dana Tunai Mencapai Rp21 Triliun