SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyebut jika vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) baru diselesaikan 15,56 persen. Jumlah tersebut masih sangat sedikit dari total sasaran 122.672 orang.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan bahwa pihaknya masih berusaha mendorong kelompok lansia segera mendapat jatah vaksinasi.
"Jadi memang masih jauh dari sasaran namun akan terus kita genjot sesuai dengan pasokan vaksin yang tiba ke Dinkes Bantul," kata Abednego dihubungi wartawan, Rabu (19/5/2021).
Ia melanjutkan bahwa jumlah vaksin yang datang ke Bantul juga menjadi faktor lambatnya vaksinasi kepada lansia. Pihaknya tak bisa berbuat lebih banyak.
"Sejauh ini kami terus mengajukan (tambahan vaksin) ketika habis. Jadi prioritasnya kami berikan kepada lansia," ujar dia.
Hal itu, kata Abednego karena lansia menjadi kelompok yang rawan terpapar Covid-19. Harapannya, dengan vaksinasi ke kelompok lansia saat ini bisa menahan laju penularan yang terjadi.
"Potensi (tertular) memang cukup besar dibandingkan orang yang muda. Terlebih lagi jika ada beberapa lansia yang memiliki komorbid sehingga saat terpapar Covid-19 lebih berbahaya," terang dia.
Dalam menggenjot vaksinasi ke masyarakat lansia, sejumlah puskesmas yang ada di wilayah Bantul terjun langsung menyuntikkan vaksin ke lansia.
Puskesmas Bantul 1 yang berada di Kapanewon Bambanglipuro menerjunkan vaksinator ke Posyandu Lansia yang ada di Wilayah Dusun Kedon, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro.
Baca Juga: Gubernur Jatim Minta Percepatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia dan Guru
Ketua Posyandu Lansia, Padukuhan Kedon, Subardiyono menerangkan jumlah lansia penerima vaksin pada awalnya mencapai 198 orang. Namun 19 diantaranya sudah meninggal dunia, sehingga dicoret dari penerima vaksin.
"Dari jumlah tersebut hingga pukul 11.00 WIB sudah hadir sekitar 107 orang," kata Subardiyono.
Dirinya tak menampik ada beberapa lansia yang harus ditunda vaksinasinya. Kebanyakan lansia, dalam kondisi sakit.
Ada beberapa kendala bagi warga yang gagal mendapatkan vaksin. Seperti tensi tinggi dan sesak nafas karena kondisi jantung yang lemah," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gubernur Jatim Minta Percepatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia dan Guru
-
Gubsu Edy soal Kendala dalam Vaksinasi: Rakyatnya Masih Harus Dibujuk
-
Vaksinasi COVID 19 Bagi Kalangan Disabilitas dan ODGJ di Palembang Digelar
-
3 Tips Menjaga Imunitas Tetap Stabil Setelah Vaksinasi Covid-19
-
Jokowi Datang, Warung Kopi Bintan Dibikin Lokasi Vaksinasi COVID-19 Dadakan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya
-
Inja Ngaku Tak Percaya Cetak Dua Gol: Janji Beri yang Terbaik untuk PSS Sleman Lawan Kendal Tornado