SuaraJogja.id - Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah Haedar Nashir tidak memungkiri bahwa persoalan Israel dan Palestina berkaitan erat dengan sejarah dan agama Islam. Walaupun memang juga ada persoalan konstitusional yang perlu diperhatikan di dalamnya.
"Bagi kami, organisasi Islam Muhammadiyah itu masalah Palestina memang masalah yang ada kaitannya dengan Islam dalam konteks sejarah," kata Haedar dalam diskusi Konflik Arab-Israel, Peluang dan Tantangan Perdamaian yang digelar daring, Senin (24/5/2021).
Diceritakan Haedar, saat itu Umar bin Khattab berhasil memperluas kawasan Islam. Dengan Palestina menjadi salah satu bagian dalam dunia Islam dan sejak itulah kemudian Palestina menjadi lekat dan tidak terpisahkan dari dunia Islam.
Selain posisi keislaman yang ada tersebut, secara khusus juga keberadaan Masjid al-Aqsa memperkuat keterkaitan Islam di dalamnya. Terlebih lagi Masjid al-Aqsa disebutkan dalam Tuhan dalam peristiwa Isra Miraj.
"Maka tidak keliru bahwa problem Palestina itu kemudian ada sentuhan, ada irisan dengan persoalan keislmanan dari aspek sejarah dan keberadaan Masjidil Aqsa," terangnya.
Bagi kaum muslim, kata Haedar, Masjid al-Aqsa menjadi salah satu dari tiga masjid bersama Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah yang memang tidak bisa dilepaskan dari jiwa napas dan kehidupan umat Islam.
"Dan ini menyangkut hal yang fundamental bagi umat Islam. Artinya ketika umat islam tidak memiliki kebebasan untuk menjadikan masjid ini sebagai tempat untuk beribadah. Negara mana pun yang ada di sekitar situ ya itu akan menjadi persoalan agama," tuturnya.
Tentu yang menjadi perhatian adalah bagaimana umat Islam menempatkan persoalan ini. Di satu pihak persoalan agama, tetapi di pihak lain bagaimana pemecahan konflik ini berada dalam ruang lingkup ijtihad.
Kemudian datangnya Israel sebagai sebuah negara ke wilayah Palestina sejak tahun 1948 lalu tentu menjadikan persoalan itu tidak hanya bagi dunia muslim saja. Melainkan menjadi persoalan bersama baik bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan persoalan antar bangsa antar dunia.
Baca Juga: Pemimpin Syiah Iran Sebut Islam dari Indonesia akan Pimpin Dunia
"Tetapi kalau umat Islam punya reaksi yang begitu meluas pihak manapun jangan salah paham dan jangan gagal paham. Bahwa ada kaitan dengan sejarah dan denyut nadi kehidupan keislaman bahwa Masjidil Aqsa itu ada di situ dan Palestina sejak Umar bin Khattab adalah bagian dari dunia Islam," ungkapnya.
Haedar berharap PBB, OKI dan semua aliansi negara-negara di era modern ini dapat mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengakiri peristiwa kemarin. Menurutnya tidak ada pemenang dalam tragedi memilukan yang melibatkan Israel dan Palestina itu.
"Tragedi kemarin itu tidak ada yang menang baik kubu Israel maupun Palestina, karena yang hancur adalah kemanusiaan, yang hancur kemerdekaan, yang hancur adalah peradaban," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemimpin Syiah Iran Sebut Islam dari Indonesia akan Pimpin Dunia
-
Israel Serbu Lalu Tangkap 23 Warga Palestina di Tepi Barat
-
Polisi Israel Serang Demonstran, Warga Palestina di Yerussalem
-
Gerhana Bulan Total 26 Mei, PP Muhammadiyah Imbau Gelar Salat Khusuf
-
Sosok Berjasa di Balik Gencatan Senjata Israel-Palestina
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan