Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 27 Mei 2021 | 11:46 WIB
Sejumlah warga Dusun Ngemplong, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman menjalani pemeriksaan swab PCR massal, Kamis (27/5/2021). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Ratusan warga di Dusun Nglempong Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak menjalani pemeriksaan Covid-19 secara massal pada Kamis (27/5/2021).

Pemeriksaan ini sebagai tindaklanjut dari temuan 12 warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menggelar kegiatan silaturahmi saat Lebaran lalu.

Kepala UPT Puskesmas Ngemplak I, Seruni Anggraini Susila mengatakan pemeriksaan ini diputuskan setelah pihaknya menggelar rapat koordinasi darurat dengan Satgas Covid-19 tingkat kapanewon dan kelurahan setelah temuan 12 kasus positif Covid-19 itu. 

"Karena ada kegiatan kunjung-mengunjungi inilah yang berpotensi bahwa ada indikasi penularan komunitas [masyarakat] maka kita laksanakan screening massal pada hari ini," kata Seruni saat ditemui awak media di Dusun Nglempong, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Izin Liga 1 Belum Keluar, PSS Sleman: Kompetisi Jangan Molor Lagi

Seruni menuturkan, setidaknya ada 304 warga yang akan menjalani pemeriksaan. Namun pemeriksaan atau testing akan dilakukan dengan sejumlah cara yakni rapid tes antibodi dan swab PCR. 

Dari sekitar 300-an warga tersebut, tidak semuanya menjalani swab PCR. Swab PCR hanya akan langsung ditujukan kepada kontak erat dari 12 kasus positif kemarin saja.

"Dari 304 itu sebagian besar sekitar 178 orang akan menjalani rapid tes antibodi saja. Yang kami swab PCR adalah mereka yang sudah bergejala atau ring satu dari rumah yang 12 kasus positif ini," tuturnya.

Kendati begitu, jumlah warga yang akan dilakukan swab PCR juga dapat dimungkinkan untuk bertambah. Hal itu melihat hasil dari rapid tes antibodi dari sejumlah warga lainnya.

"Kemudian dari 51 warga yang akan kami swab PCR bisa bertambah lagi andai kata dari warga yang rapid antibodi reaktif maka langsung kami ambil untuk swab PCR," ujarnya. 

Baca Juga: Para Penggawa PSS Sleman Siap Digenjot Latihan Berat

Awalnya, Seruni berencana untuk menggunakan swab antigen sebagai alat testing. Namun rata-rata  warga mengaku lupa kapan terakhir kontak dengan 12 orang kasus positif Covid-19 sehingga langsung diputuskan untuk swab PCR langsung. 

"Rata-rata dari warga ini lupa-lupa inget kapan kontak terakhir dengan 12 kasus positif ini akhirnya kami putuskan untuk swab PCR langsung saja," ungkapnya.

Terlebih, Seruni melanjutkan, antigen hanya bisa efektif dilakukan testing pada seseorang di tujuh hari pertama dari kontak. Jika lebih dari itu dapat dimungkinkan bahwa justru akan menghasilkan negatif palsu.

"Sehingga kami langsung menggunakan swab PCR saja terutama bagi mereka yang bergejala dan kontak erat ring satu langsung PCR tanpa antibodi. Warga lain antibodi dulu kalau reaktif langsung swab PCR," tegasnya.

Ditanya terkait dengan sebaran kasus Covid-19 di Dusun Ngemplong, Seruni belum bisa memastikan bisa disebut kluster. Pihaknya masih akan menunggu hasil dari pemeriksaan massal pada warga tersebut untuk lebih memastikan.

"Klauternya baru bisa disebut hasil ini [pemeriksaan massal]. Sementara 12 [kasus positif Covid-19 awal ] ini belum bisa kami disebut klaster dulu, menunggu hasil. Kalau ternyata banyak maka bisa disebut klaster efek dari hari raya saling kunjung mengunjungi. Hasilnya nanti sekitar 2-3 hari PCR keluar," tandasnya.

Load More