SuaraJogja.id - Jeruji besi dan dinginnya ruang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) nampaknya tak membuat dua orang lelaki paruh baya ini insyaf. S (55) warga Kapanewon Tanjungsari Gunungkidul dan M (51) warga Kapanewon Piyungan Bantul malah bersekongkol kembali melakukan kejahatan.
Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setyawan mengungkapkan, dengan kerja sama yang baik antara Tim Sat Reskrim Polres Gunungkidul dan Unit Reskrim Polsek, mereka berhasil mengungkap belasan kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di berbagai wilayah di Gunungkidul selama bulan Ramadan kemarin. Pihaknya mengamankan 4 orang tersangka dari dua kelompok berbeda.
Untuk pencurian di 12 lokasi yang berbeda Tanjungsari, Panggang, Purwosari, Playen dan beberapa kapanewon lain, pihaknya berhasil mengamankan 2 orang tersangk masing masing S dan M. Keduanya merupakan residivis yang telah berulang kali melakukan kejahatan dan berakhir di penjara.
"Keduanya terlibat dalam kasus yang berbeda," paparnya, Kamis (27/5/2021) di Mapolres Gunungkidul.
Baca Juga: Nekat Maling di Rumah Brimob Polda Sumbar, Residivis Asal Mentawai Ditembak di Padang
Dua orang tersebut telah melakukan Pencurian sepeda motor di 12 lokasi yang berbeda. Dari kedua pelaku polisi berhasil mengamankan 10 sepeda motor dimana 8 merupakan hasil kejahatan dan 2 lainnya digunakan sebagai alat kejahatan. Masih ada 2 barang bukti lagi yang belum diketemukan oleh petugas.
Agus menambahkan, ketua pelaku memang mengincar sepeda motor yang ditinggalkan oleh pemiliknya untuk berkebun ataupun mencari rumput. Dimana sepeda motor tersebut ditinggalkan begitu saja di tepi jalan selama hampir seharian untuk berladang ataupun mencari rumput.
Untuk melakukan aksinya kedua orang pelaku membekali diri dengan kunci Y, bukan kunci T. Mereka membobol kunci kontak kemudian membawa lari sepeda motor tersebut untuk dijual di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bahkan ada yang dijual ke Klaten Jawa Tengah.
"Berbagai sepeda motor tersebut dijual manual seharga Rp1,5 juta hingga Rp2 juta," tuturnya.
Saat ini pihaknya masih mendalami hasil penjualan dari sepeda motor sepeda motor tersebut apakah untuk keperluan sehari-hari ataupun untuk foya-foya. Keduanya diamankan di wilayah Umbulharjo kota Yogyakarta. Keduanya diamankan saya polisi mempelajari rekaman CCTV yang berada di jalur yang dilalui oleh kedua pelaku usai melakukan pencurian.
Baca Juga: Tinggal Sebatang Kara, S Ditemukan Tewas Gantung Diri
S merupakan residivis berbagai kasus salah satunya kasus pencurian denhan kekerasan (curas) di Pleret Bantul dan pencurian dengan dengan pemberatan (Curat) Gudang senilai Rp1 miliar lebih. Sementara M juga melakukan berbagai kejahatan.
Keduanya memang beberapa kali dipenjara dalam kasus yang berbeda. Bahkan S pernah menerima hadiah timah panas dari polisi ketika berusaha lari usai melakukan kejahatan di Pleret Bantul beberapa tahun silam.
"Keduanya bertemu tahun 2012 lalu ketika ditahan di LP Pajangan Bantul karena kasus berbeda. Kemudian setelah keluar kemudian bekerja sama," paparnya.
Selain mengamankan S dan M, Polisi juga menangkap kelompok lain yaitu YP warga Wonosari dan DAS warga Piyungan. Kedua orang ini diamankan oleh Polisi usai melakukan pencurian sebuah sepeda motor di Kapanewon Karangmojo. Di mana sebuah sepeda motor Hond Vario hilang di teras rumah ketika ditinggal berbuka puasa pemiliknya.
Agus menandaskan kedua kelompok ini tidak mengenal satu sama lain. Hanya saja keduanya sama-sama melakukan aksi pencurian sepeda motor di waktu yang hampir sama yaitu di bulan Ramadan. Bahkan Agus mengungkapkan jika keduanya tidak tersangkut dengan jaringan lain seperti jaringan Lampung.
"Enggak, ini tidak terkait dengan jaringan Lampung," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nekat Maling di Rumah Brimob Polda Sumbar, Residivis Asal Mentawai Ditembak di Padang
-
Tinggal Sebatang Kara, S Ditemukan Tewas Gantung Diri
-
Sebelum Pukul Leher Polisi Solo, Residivis Terobos Penjagaan Petugas
-
Tembak Residivis Curanmor Hingga Tewas, Anggota DPRD Jadi Tersangka
-
Residivis Begal Tusuk Tetangga Kontrakan, Tak Terima Ditegur Soal Parkir
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood