SuaraJogja.id - Sejumlah kawasan di Gunungkidul dilanda kekeringan. Salah satunya yakni di Kapanewon Girisubo.
Ribuan Kepala Keluarga di kawasan tersebut telah merasakan dampak kekeringan. Warga sulit mendapatkan air karena sumber mata air mulai berkurang debitnya dan bahkan menghilang. Debit air yang saat ini masih ada sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya mengatakan, saat ini dari 8 Kalurahan yang ada di Girisubo sudah mengalami kekeringan. Meski hanya sebagian, namun semua kalurahan sudah kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa membeli air bersih dari pihak swasta.
"Per tangkinya bisa mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu," tuturnya, Jumat (29/5/2021).
Baca Juga: Kenal di Penjara, Residivis Berkomplot Lakukan Pencurian di 12 Lokasi di Gunungkidul
Berdasarkan hasil pendataan yang dilaksanakan oleh pihak Kapanewonan, Arif menyebut Kalurahan Jepitu menjadi kalurahan yang warganya paling banyak merasakan dampak kekeringan. Pihaknya mencatat setidaknya ada 38 RT di mana ada 1564 Kepala Keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Secara keseluruhan, di Kapanewonan Girisubo yang merasakan dampak kekeringan sudah mencapai 138 RT yang terdampak kekeringan. Dan mereka telah mengajukan permohonan agar wilayah yang ditinggali mendapatkan droping air dari pemerintah.
"Rencananya kami akan lakukan droping air pada Minggu kedua bulan Juni mendatang,"terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Eddy Basuki menuturkan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp 700 juta untuk mengantipasi bencana kekeringan di wilayah Gunungkidul selama tahun 2021 ini. Dana tersebut akan mereka alokasikan untuk bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.
"Droping air bersih harus melalui mekanisme berupa surat pengajuan," tandasnya.
Baca Juga: Gelombang Tinggi, Warung dan Perahu Nelayan di Gunungkidul Rusak Diterjang Air Laut
Edy mengakui sebagian Kapanewonan memang sudah mengajukan untuk mendapat bantuan air bersih ke pemerintah. Rencananya, pihaknya akan melakukan droping air bersih pada awal bulan Juni mendatang. Alokasinya akan diprioritaskan yang sangat membutuhkan.
Berita Terkait
-
Penuhi Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi Layak, Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
-
Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih, PNM Peduli Masa Depan Sehat
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
IIF Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa