Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 01 Juni 2021 | 08:25 WIB
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali terlihat mengeluarkan awan panas guguran, luncuran lava masih terus terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Senin (31/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Seluruh guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.

"Teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/6/2021).

Dalam periode pengamatan sehari atau 24 jam tersebut visual Gunung Merapi juga terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati ada di puncak kawah.

Baca Juga: Klarifikasi Fotografer Cahaya Misterius di Gunung Merapi dan 4 Berita SuaraJogja

Meski belum terlihat kembali luncuran awan panas guguran dalam periode tersebut, tetapi sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi.

"Untuk kegempaan ada kegempaan guguran sebanyak 101 kali, hembusan 8 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 15 kali serta vulkanik dangkal dan tektonik jauh masing-masing 1 kali," tuturnya.

Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Selasa (1/6/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tidak teramati adanya luncuran awan panas guguran yang muncul. Sejumlah guguran lava yang biasa muncul juga tidak tampak keluar dari puncak Merapi.

"Hanya visual gunung terlihat jelas. Asap kawah juga tidak di atas puncak kawah," ungkapnya.

Meski tidak ada kemunculan dari awan panas guguran atau lava dalam periode pengamatan 6 jam tersebut. Sejumlah kegempaan masih tetap terus terjadi.

Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer, Tak Ada Laporan Hujan Abu

Mulai dari kegempaan guguran sejumlah 21 kali, lalu ada embusan 4 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 3 kali.

Load More