SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, teramati juga awan panas guguran yang kembali muncul.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Minggu (30/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati satu kali awan panas guguran yang keluar dari Merapi.
Awan panas guguran Gunung Merapi pada Minggu (30/5/2021) itu terjadi tepatnya pukul 12.20 WIB. Tercatat saat itu di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 322 detik.
"Saat itu cuaca berkabut, estimasi jarak luncur sekitar 3 km ke arah barat daya dan arah angin ke tenggara," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/5/2021).
Diketahui bahwa estimasi jarak itu menjadi yang terpanjang sejak beberapa waktu terakhir. Kendati begitu tidak ada laporan mengenai hujan abu di kawasan lereng Merapi.
Sempat asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 600 meter di atas puncak kawah.
Selain awan panas guguran yang kembali teramati. Luncuran lava dari puncak Gunung Merapi juga masih terus terjadi.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah baratdaya," ucapnya.
Tercatat juga sejumlah kegempaan dari Gunung Merapi dalam periode 24 jam tersebut. Di antaranya kegempaan guguran sejumlah 123 kali, hembusan sejumlah 2 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 10 kali dan vulkanik dangkal sejumlah 1 kali.
Baca Juga: Foto Cahaya Misterius di Gunung Merapi Dibilang Editan, Fotografer Klarifikasi
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru tepatnya Senin (31/5/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, tidak teramati kembali awan panas guguran yang muncul. Asap kawah juga tidak muncul di permukaan.
"Hanya teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 meter ke arah barat daya," imbuhnya.
Sedangkan untuk aktivitas kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 26 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 2 kali, serta vulkanik dangkal sebanyak 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Foto Cahaya Misterius di Gunung Merapi Dibilang Editan, Fotografer Klarifikasi
-
Awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh 3 km
-
Heboh Cahaya Hijau di Gunung Merapi, Begini Penjelasan LAPAN
-
Ini Kandungan Logam Meteor yang Melintas di Atas Merapi
-
Meteor yang Melesat di Atas Gunung Merapi Diperkirakan Jatuh di Gunung Merbabu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti