SuaraJogja.id - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama ulama serta tokoh masyarakat Yogyakarta ikut bersuara terhadap konflik kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Tergabung dari berbagai unsur, ACT DIY mendeklarasikan Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP).
Kepala Cabang ACT DIY Zainul Muttaqin mengatakan, KKIPP merupakan wadah advokasi dukungan terhadap warga Palestina yang menyuarakan hak-hak sipil Palestina yang sudah berpuluh-puluh tahun dirampas, melalui blokade, isolasi, hingga agresi militer yang dilakukan zionis Israel.
“Dukungan untuk Palestina Merdeka semakin menguat, karena deklarasinya ini serentak di seluruh cabang ACT bahkan ACT di Palestina, Turki, hingga Eropa semua melakukan deklarasi ini,” ujar Zainul saat deklarasi di Goebog Resto, Banguntapan, Bantul, Senin (31/5/2021).
Bukan tanpa alasan komite ini dibentuk. Zainul menjelaskan bahwa hal itu bertujuan sebagai bentuk solidaritas dukungan bagi korban dari pihak Palestina yang tengah berjuang.
Terpisah, salah seorang perwakilan ulama Yogyakarta, Tulus Mushtofa, mengatakan bahwa yang terjadi di Palestina adalah konflik kemanusiaan. Menurutnya, banyak terjadi kezaliman, kekerasan, bahkan pembunuhan.
"Banyak korban jatuh, warga sipil, bahkan ada anak kecil yang tewas dalam konflik itu. Tentu hal ini harus menjadi perhatian umat muslim," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Tulus mengajak untuk mendesak komunitas HAM dan juga PBB Internasional melakukan langkah konkrit menyelamatkan Palestina.
Pasca dideklarasikan, KKIPP akan melakukan aksi dalam berbagai bidang untuk membantu masalah kemanusiaan warga Palestina.
Baca Juga: Ade Armando Pertanyakan Izin Pengumpulan Donasi untuk Palestina yang Dihimpun UAH
“Aksi bantuan pangan serta ekonomi, lalu bantuan medis dan obat-obatan, termasuk bantuan pendidikan, hingga diplomasi menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang diagendakan kedepannya,” ujar dia.
Berita Terkait
-
Ade Armando Pertanyakan Izin Pengumpulan Donasi untuk Palestina yang Dihimpun UAH
-
Ustaz Adi Hidayat ke Para Pemfitnah: Tolong Jangan Siapkan Materai
-
Daftar Youtuber dan Netizen Bongkar Ustadz Adi Hidyat Tilap Duit Bantuan Pelestina
-
Selain Kurma, Pendeta Gilbert Juga Kirim Surat ke Anies, Isinya soal Palestina
-
Survei SMRC: 42 Persen Rakyat Indonesia Ingin Pemerintah Cari Solusi Israel - Palestina
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
Terkini
-
Siap-Siap! Akses ke Pantai Selatan Bantul Berubah Total: Pemindahan TPR, Titik Baru, Hingga TPR Darurat
-
Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
-
DIY Genjot Koperasi: Mampukah Yogyakarta Atasi Tantangan Pengurus 'Gaptek' Sebelum 2025?
-
Tol Jogja-Solo Seksi 2: Sudah 63 Persen Tapi Kok Mandek? Ternyata Gara-Gara Ini...
-
PSS dan PSBS Oke, PSIM? Pemkab Sleman Buka-bukaan Soal Nasib Stadion Maguwoharjo