Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 01 Juni 2021 | 11:52 WIB
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistyana ditemui wartawan usai peluncuran Digitalisasi Gudang Koperasi Unit Desa (KUD) Tri Upoyo di Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (31/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Bantul, terpaksa membatalkan ajang pameran untuk pengusaha mikro kecil menengah di tahun ini. Nantinya Dinas akan menggelar pameran secara virtual dengan menggandeng UMKM lokal di Bumi Projotamansari.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistyana menerangkan, minimal ada tiga pameran yang rencananya akan digelar.

"Minimal ada tiga pameran yang akan kami gelar. Tapi karena situasi Covid-19 juga belum reda, pameran itu ditiadakan," ujar Agus saat ditemui wartawan usai peluncuran Digitalisasi Gudang Koperasi Unit Desa (KUD) Tri Upoyo, di Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (31/5/2021).

Menurut Agus, sebelum pandemi pameran UMKM ini sering digelar. Bahkan pihaknya kerap memamerkan produksi warga Bantul sampai ke luar DIY.

Baca Juga: Gudang KUD di Bantul Dihidupkan Kembali, Sri Bisa Dapat Harga Murah Kulak Barang Dagangan

"Yang di tingkat nasional itu kami tidak ikut. Karena tidak diselenggarakan, tidak diizinkan," ujar dia.

Meski tak ada izin, Agus berupaya agar UMKM di Bantul tetap hidup. Pihaknya menggelar pameran secara virtual.

"Solusinya kami melakukan pameran lokal dan memberi pendampingan agar dia (UMKM) tidak menggelar pameran secara tatap muka, tetapi diganti virtual. Jadi promosi secara online," terang dia.

Dalam mendukung usaha dan promosi, Pemkab Bantul, lanjut Agus sudah membangun marketplace bagi usahawan UMKM.

"Ini dalam rangka promosi juga untuk UMKM kita," ujar dia.

Baca Juga: Vaksinasi 20 Ribu UMKM dan PKL di Kota Tangerang Ditarget Selesai Besok

Dia menyebut ada sekitar 128.000 UMKM dimana yang sudah terverifikasi ada 80.000 UMKM yang ada di Bantul. Sebanyak 80.000 UMKM nantinya yang akan didorong masuk di marketplace buatan Bantul.

"Tentu tidak semua kami masukkan, tetapi yang memenuhi syarat akurasi. Kenapa begitu?, karena marketplace ini kan yang mengetahui nasional bahkan internasional, sehingga harus memenuhi tiga aspek sebagai syaratnya," ujar dia.

Ada tiga hal yang menjadi prioritas untuk bisa masuk ke dalam marketplace itu. Agus mengatakan bahwa UMKM harus memiliki kualitas, kontinuitas dan juga legalitas terhadap barang yang dijual.

"Ini harus ada, jadi progres marketplace ini kita sudah rapat, nanti Pemda akan bekerjasama dengan BPD DIY. Kita juga sudah kerjasama dengan Kominfo," ujar dia.

Load More