SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 masih menyulitkan sektor ekonomi untuk berkembang. Dampaknya dirasakan oleh pengusaha menengah kecil yaitu UMKM. Tak hanya UMKM pengusaha warung kelontong juga merasakan dampaknya.
Beberapa kebutuhan mengalami kenaikan harga. Meski tidak sampai tinggi, hal itu tentu menjadi pertimbangan pengusaha untuk menjual barang kepada konsumen.
Seperti yang dirasakan seorang pedagang kelontong di wilayah Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, Sri Astuti (38). Menurut dia, barang kebutuhan jualannya yang diambil di pasar dan di agen yang bekerja sama dengan dirinya mengalami kenaikan.
"Ya memang beberapa ada yang naik (harganya). Selama ini saya mengambil di pasar, ada juga dari agen yang langsung mengirim ke toko saya. Ada kenaikan harganya," terang Sri Astuti ditemui saat peluncuran Digitalisasi Gudang KUD, Kerjasama antara Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dengan Jaringan Logistic Indonesia (JLI) di Gudang KUD Tri Upoyo, Piyungan Bantul, Senin (31/5/2021).
Sri menjelaskan bahwa adanya harga yang berbeda sebelum pandemi tentu menjadi keluhan dirinya untuk menjual kembali ke pelanggan. Sehingga dirinya cukup dilema untuk menaikkan harga tinggi.
"Jadi saya naikkan lagi dengan harga yang kecil. Ya tentu untungnya sedikit, jika dinaikkan lebih tinggi, pelanggan bisa saja protes," ujar dia.
Harga tersebut, lanjut Sri bisa turun menyesuaikan waktu. Saat ini harga yang ditawarkan agen dan di pasar belum masih stabil. Dirinya cukup bersyukur dengan adanya KUD di Piyungan yang kembali dihidupkan.
Sri mengaku dirinya baru mencoba mengambil barang dari Gudang KUD. Kebutuhan berjuakan seperti kopi, susu dan kebutuhan lainnya masih lebih murah dibanding dari pasar.
"Per 10 biji lebih murah Rp1.000, jadi menurut saya ini cukup membantu saya menaikkan harga. Saya baru sekali mencoba, rencananya jika lebih murah bisa mengambil dari sini," terang dia.
Baca Juga: Vaksinasi 20 Ribu UMKM dan PKL di Kota Tangerang Ditarget Selesai Besok
Suplai Barang di Gudang KUD tak hanya kebutuhan pokok saja. Makanan dan camilan dari UMKM juga dipasok di sana. Sehingga membantu pengusaha kecil bisa mempromosikan barang jualannya ke warung yang ada di tengah lingkungan warga.
Pemilik warung lainnya, Budi Riyanto (40) cukup terbantu dengan dihidupkannya kembali KUD di Piyungan. Pasalnya kebutuhan pokok yang diambil dari gudang tersebut bisa dibayarkan setelah laku terjual.
"Bahkan jika tidak ada yang laku terjual, bisa dikembalikan dengan jangka waktu yang sudah disepakati. Saya rasa ini membantu kami pengusaha rumahan untuk meminimalisasi kerugian. Karena selama ini kami bayar langsung ke agen secara cash," ungkap dia.
Acara peluncuran Digitalisasi Gudang KUD antara INKUD dan JLI tersebut dihadiri oleh Ketua Pusat KUD (Puskud) Mataram DIY, Purwadi Saleh, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar, Fery Juliantono dan juga Direktur Utama INKUD, Portasius Nggedi.
Dalam sambutannya, Portasius Nggedi menjelaskan bahwa adanya kerjasama INKUD dengan JLI ini untuk menggeliatkan pengusaha kecil dan UMKM. Terlebih lagi KUD-KUD yang ada di desa disasar untuk ikut berkontribusi.
"Maka dari itu terobosan ini kami lakukan agar ekonomi di tengah masyarakat bisa kembali bergeliat. Tak dipungkiri toko besar yang juga menyediakan kebutuhan pokok ikut anjlok. Nah kami menyasar ke masyarakat termasuk pengusaha umkm ini agar kuat dari bawah dulu," kata dia.
Berita Terkait
-
Vaksinasi 20 Ribu UMKM dan PKL di Kota Tangerang Ditarget Selesai Besok
-
Alasan Kabupaten Pohuwato Tolak Alfamart dan Indomaret : Takut UMKM Dibunuh
-
Niat Bantu Warga, 4 Remaja Sempat Diamankan Polisi Usai Diteriaki Klitih
-
UMKM Makassar Curhat ke Menteri Teten Masduki : Sulit Dapat Modal Bank
-
Tak Bisa Ditawar, DPC PDIP Bantul Tegaskan Pilpres Kewenangan Megawati
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik