SuaraJogja.id - Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bantul menggelar rapat koordinasi cabang. Dalam kesempatan tersebut, DPC PDIP Bantul memutuskan empat sikap politik partainya. Salah satunya yakni mendukung penuh keputusan Megawati Soekarnoputri terkait pemilu 2024.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Bantul Joko Purnomo menyampaikan, pihaknya mendukung penuh keputusan Megawati DPP PDIP dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh partai berlatar warna merah tersebut.
"Beberapa rumusan kesimpulan rekomendasi yang hari ini kita putuskan, yang pertama adalah mendukung kepemimpinan ibu Megawari Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan," ujar Joko.
Dalam dukungan tersebut, Joko menyampaikan jika pihaknya memberikan kewenangan penuh kepada Megawati yang memiliki hak prerogatif mengenai pemilihan presiden pada 2024 mendatang. Pencalonan presiden sepenuhnya berada di kewenangan dewan pimpinan pusat.
Baca Juga: Usulkan Duet Puan-Anies, Effendi Simbolon: Rekonsiliasi Nasionalis dan Religius
Sikap politik lainnya adalah mendukung pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin. DPC PDIP juga mendukung keistimewaan DIY dengan segala programnya, serta mendukung penetapan Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X yang akan dilakukan penetapan ulang tahun 2022 mendatang.
Terakhir, pihaknya juga mendukung pemerintahan Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo dalam memimpin Kabupaten Bantul. Empat sikap politik tersebut ditetapkan dalam rakorcab. Kedepannya, hasil keputusan tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk mengikuti rakerda pada bulan Juni dan rakornas pada Agustus mendatang.
"Jadi kalau mendukung ibu Mega yang memiliki hak prerogratif itu keputusan kongres tahun 2019 di Bali kemarin," ujarnya.
Joko membantah jika keputusan DPC PDIP Bantul terkait kewenangan penuh Megawati dalam pilpres mendatang tidak dipengaruhi oleh peristiwa yang baru-baru ini terjadi. Sebelumnya dikabarkan ada konflik internal di dalam PDIP yang menyeret nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai salah satu kader yang diisukan sebagai capres 2024.
Keputusan rakorcab tersebut diambil berdasarkan keputusan kongres yang diselenggarakan tahun 2019 lalu di Bali. Mengenai kader-kader akar rumput, Joko menegaskan jika anggota PDIP harus melaksanakan apa yang menjadi keputusan kongres.
Baca Juga: Singgung Abdee Jadi Komisaris Telkom, Farhat Abbas Minta Jatah Jabatan?
"Tidak ada tawar menawar bagi kader PDI Perjuangan untuk urusan itu, menjadi kewenangan ketua umum partai," kata Joko.
Berita Terkait
-
Megawati Hangestri Pulang Demi Ibu! Media Korea: Dia Akan Main di Negara Ini
-
Anggap Pertemuan Prabowo-Megawati Jadi Kebutuhan Bangsa, Golkar: Ini Teladan Buat yang di Bawah
-
Ada Peran Didit dalam Pertemuan Prabowo Megawati di Teuku Umar?
-
Pertemuan Prabowo Megawati Jadi Kode Keras PDIP Merapat ke Pemerintah?
-
Waketum PKB Sambut Baik Prabowo Temui Megawati: Ini Menunjukkan Tak Punya Masalah dengan Tokoh Lain
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital