SuaraJogja.id - Proses PPDB untuk tingkat SD dan SMP di Kota Yogyakarta sudah berlangsung. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) turut menyediakan posko informasi untuk pelaksanaan PPDB. Sejak dibuka, posko tersebut banyak didatangi wali murid dan calon peserta didik yang kebingungan mengenai seleksi untuk jalur Bibit Unggul.
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori mengatakan, wali murid banyak yang kebingungan dengan proses seleksi bibit unggul. Pasalnya nilai yang digunakan sebagai acuan jalur tersebut adalah hasil ASPD. Sementara hasil penilaiannya sendiri belum keluar. Namun, calon peserta didik sudah diminta memilih sekolah yang diminati.
"Bibit unggul ini memang seperti yang tahun 2019. Banyak yang menanyakan. Nilainya kan belum keluar," kata Budi saat ditemui di kantor Disdikpora Kota Yogyakarta Rabu (9/7/2021).
Budi menjelaskan, mekanisme yang digunakan untuk jalur bibit unggul memang seperti itu. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak ada penilaian, sehingga nilai sudah diketahui terlebih dahulu. Tahun lalu, yang digunakan adalah nilai indeks dan rapor dari sekolah.
Baca Juga: Cek Tahapan PPDB DKI Jakarta 2021, Orang Tua Siswa Wajib Tahu
Ia menambahkan, jika strategi yang digunakan untuk jalur ini, adalah memang mendorong calon peserta didik untuk memilih sekolah yang disukai terlebih dahulu. Meskipun nilai ASPD belum keluar hasilnya. Sebab, jalur bibit unggul merupakan bonus bagi anak-anak yang berprestasi untuk melaksanakan seleksi.
"Toh nanti misalnya gak diterima masih ada zonasi wilayah, zonasi mutu. Jadi kalau warga Kota Yogyakarta masih bisa melaksanakan dua proses lagi," imbuhnya.
Bagi warga luar kota yang ingin mengikuti seleksi di luar jalur prestasi, juga masih ada mengikuti jalur zonasi wilayah. Meski nilai yang dipertimbangkan adalah hasil ASPD, tapi untuk mengikuti seleksi ini ditentukan juga dengan nilai raport lima semester terakhir. Ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing.
Kuota untuk jalur bibit unggul sendiri sebanyak 10 persen. Dari jumlah keseluruhan calon peserta didik di Kota Yogyakarta, calon peserta didik yang mengikuti jalur bibit unggul berkisar 340 an. Sedangkan untuk siswa yang terdaftar ada 740 peserta. Sampai pukul 10:52 WIB tadi ada 729 yang sudah melakukan verifikasi dan 553 di antaranya sudah memilih sekolah.
Salah satu wali murid yang datang ke kantor Disdikpora, Reni Lisa Ardani, warga Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta meminta bantuan terkait proses log in ke website pendaftaran yang terus gagal. Ia sudah dua kali datang ke kantor disdikpora untuk memperjuangkan pendaftaran anaknya di jalur bibit unggul.
Baca Juga: Ramai PPDB, Orang Tua Wajib Tahu Daftar Sekolah Favorit di Batam
"Khawatir gak bisa log in. Ini kesempatan soalnya. Pakai bibit unggul to," ujar Reni.
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
-
PPDB Diganti SPMB! Apa Bedanya? Cek Selengkapnya di Sini!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami