Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 10 Juni 2021 | 08:34 WIB
Finalis dimas diajeng Kota Yogyakarta 2021 mengikuti seleksi di Hotel Tara, Rabu (09/06/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Citra pariwisata di Kota Yogyakarta baru saja tercoreng, mulai dari kasus lesehan pecel lele yang "nuthuk" atau berjualan dengan harga yang tidak wajar di Malioboro hingga tarif parkir mahal di Titik Nol Km. Karenanya Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko meminta generasi milenial di kota ini membantu memulihkannya.

"Gara-gara tiktok yang viral, banyak rentetan hal yang tidak menyenangkan terjadi. Ini jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, termasuk peran serta generasi muda untuk memberikan kontribusi yang positif dan menenangkan," ungkap Wahyu dalam rangkaian pemilihan Dimas Diajeng Kota Yogyakarta 2021 di Hotel Tara, Rabu (09/06/2021).

Energi positif, menurut Wahyu perlu diperbanyak agar mengembalikan citra pariwisata Yogyakarta. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak.

Generasi muda yang diwakili dimas diajeng yang melek sosial media (sosmed) bisa menyampaikan syiar positif berbagai destinasi wisata dan kuliner di kota ini. Dengan demikian muncul efek positif yang besar dalam memulihkan ekonomi dari sektor ini.

Baca Juga: 5.500 Pelaku Industri Pariwisata Yogyakarta Telah Divaksinasi Covid-19

"Kampanye dan edukasi ini penting agar ada berita yang menentramkan," tandasnya.

Peran serta dimas diajeng menjadi penting karena mereka merupakan duta pariwisata dan Duta Budaya Kota Yogyakarta. Sebagai generasi muda yang penuh semangat, mereka harus mampu menginspirasi lingkungan di sekitarnya.

"Mereka yang nantinya akan turut mengemban tanggung jawab besar untuk mempertahankan kota yogyakarta sebagai kota pariwisata,'' tandasnya.

Wahyu menambahkan, pandemi COVID-19 yang menghantam seluruh sektor diharapkan dapat pulih melalui peran generasi muda yang paham tata krama dan subasita, punya visi global, komunikatif dan atraktif, serta memiliki jembaring kaweruh.

"Peran serta mereka diharapkan mampu menjadi perekat seluruh stakeholder pariwisata dalam membangun citra positif kita," ujarnya.

Baca Juga: Evaluasi Penerapan Protokol CHSE di Pariwisata Yogyakarta

Sementara dalam pemilihan dimas diajeng tahun ini, sebanyak 30 finalis mengikuti seleksi. Mereka akan mengikuti grand final pada Sabtu (12/06/2021) mendatang.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More