SuaraJogja.id - Sebagai upaya mencapai kekebalan komunitas dari Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul terus menggenjot distribusi vaksin ke masyarakat. Pada Juni ini, Dinkes memberikan vaksin AstraZeneca untuk seluruh masyarakat Bumi Projotamansari.
"Mulai pekan kemarin pada awal Juni sudah menggunakan AstraZeneca. Dimana pun kami, untuk dosis pertama menggunakan vaksin AstraZeneca," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja ditemui wartawan saat peninjauan vaksinasi pedagang di Pasar Bantul, Rabu (9/6/2021).
Agus melanjutkan bahwa vaksin tersebut didatangkan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY ke Dinkes Bantul. Pihaknya menerima sekitar 30 ribu vaksin AstraZeneca.
"Dari jumlah itu sudah ada 20 ribu vaksin yang digunakan," jelas dia.
Baca Juga: Jalani Vaksinasi, Ngadilah Tak Lagi Waswas Berjualan di Pasar Bantul
Agus meminta warga tak perlu khawatir. Jenis vaksin AstraZeneca sendiri sudah dijamin oleh pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jadi tidak perlu khawatir (dengan efeknya). Dijamin aman oleh pemerintah melalui BPOM dan badan yang melakukan pengujian soal vaksinasi itu," jelas dia.
Hal itu, lanjut Agus dikuatkan dengan belum adanya laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada warga yang sejak awal Juni lalu sudah diberikan vaksin AstraZeneca.
"Dan dari 20 ribu vaksin, tidak ada laporan KIPI yang berarti, sehingga aman," terang dia.
Saat ini, Dinkes Bantul sudah menyasar para pedagang pasar di Bantul untuk vaksinasi dosis pertama. Mereka juga mendapatkan vaksin AstraZeneca pada bulan ini.
Baca Juga: Diduga Terlibat Cekcok, Sekelompok Remaja Tawuran hingga Buat Macet Jalan Bantul
Seorang pedagang di Pasar Bantul, Tri Susanto (40) mengaku sudah diberi vaksin AstraZeneca.
"Informasi dari petugas tadi, kami (pedagang) dapat vaksin yang sama seperti TNI-Polri yaitu AstraZeneca. Tadi saya menunggu observasi hampir 20 menit dan masih biasa saja. Efeknya juga tidak terasa," jelas Tri ditemui wartawan di Pasar Bantul.
Pedagang emas tersebut lebih tenang setelah divaksin. Pasalnya, hampir setiap hari dia bertemu pembeli yang berbeda-beda bahkan dari wilayah yang termasuk zona merah Covid-19.
"Saya tidak tahu apakah pembeli saya ini positif Covid-19 atau tidak?, nah selama ini kan tidak ada jaminan saya bisa terhindar dari Covid-19 meski berjualan dan bertemu banyak orang. Maka dari itu, adanya vaksinasi ini membantu saya dan tentu membuat saya tidak terlalu khawatir ketika bertemu orang di pasar," ujar dia.
Berita Terkait
-
AstraZeneca Indonesia Diakui Sebagai Best Places to Work
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini