Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 10 Juni 2021 | 13:26 WIB
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pengelola restoran cepat saji McDonald's di DIY menyampaikan permintaan maaf kepada Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hal ini disampaikan terkait kerumunan driver ojek online (ojol) yang diakibatkan promo menu BTS Meal di sejumlah gerai mereka, Rabu (09/06/2021).

"Kemarin pengelola sudah minta maaf kepada kita dan langsung ditutup aplikasinya. Ini sebagai bentuk keprihatinan kita semua terjadi kerumunan di McD," ungkap Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).

Menurut Deddy, ke depan perlu diantisipasi agar tidak terjadi persoalan yang sama. Sebagai bagian dari PHRI, pengelola resto cepat saji tersebut akan mendapatkan pembinaan dan penertiban agar mereka menjalan protokol kesehatan (prokes) sejalan dengan pengembangan ekonomi di DIY.

Berbeda dari Satgas Covid-19, yang dimungkinkan memberikan sanksi atas pelanggaran prokes, PHRI tidak akan melakukan hal yang sama. Apalagi, program promo tersebut dilaksanakan McDonald's secara serentak di tingkat nasional, sehingga manajamen di DIY belum meminta izin ke Satgas Covid-19 di tingkat daerah.

Baca Juga: Nggak Masuk Akal, Kemasan BTS Meal Dijual Hingga Rp 100 Juta di E-commerce

"Manajemen menyatakan mereka hanya melakukan program dari manajemen McD dari Jakarta, tapi saya sampaikan kepada mereka, kita punya satuan tugas Covid-19 di DIY. Seharusnya mereka dengan program itu harus lapor kepada kita karena mereka adalah anggota dari PHRI. Jadi semua kegiatan harus ada izin dari kemantren (kecamatan-red) setempat," tandasnya.

Deddy menambahkan, manajemen McDonald's harus memahami program promo mereka jangan sampai menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 di hotel dan restoran dibawah PHRI. Meski dimaklumi, program promo tersebut sebagai bentuk inovasi resto untuk bisa bertahan dan pulih secara ekonomi di masa pandemi ini. Tanpa ada mobilitas ekonomi di masyarakat, maka hotel dan restoran sepi.

Karenanya, alih-alih saling menyalahkan, PHRI meminta manajemen McDonald's untuk membuat aturan baru agar tidak terjadi kerumunan. Pembatasan pembelian program promo BTS Meal bisa dilakukan di setiap gerai.

"Ini adalah salah satu solusi, dibagi per shift, jangan sampai menimbulkan kerumunan. Juga perketat keamanan yang diluar, termasuk kerja sama dengan kemantren setempat. Tidal perlu ditutup karena ini menyangkut tenaga kerja dan segala aspek," ungkapnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan kejadian kerumunan di restoran cepat saji tersebut. Huda menyaksikan sendiri promo sejumlah gerai McDonald's tersebut mengakibatkan antrean panjang dan kerumunan.

Baca Juga: Kabar Buruk buat Army, Mang Oded Perintahkan Tutup McD yang Timbulkan Kerumunan

"Saat ini kunci utama penanggulangan Covid-19 adalah kesadaran dan partisipasi masyarakat. Dalam kondisi warga yang sudah baik kepeduliannya, ini mestinya tidak ada pihak-pihak yang menyelenggarakan acara dan menimbulkan kerumunan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More