Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 11 Juni 2021 | 15:44 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mulai menyasar vaksinasi ke kelompok Disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hal itu menyusul hampir selesainya vaksinasi kelompok tenaga pendidik (pelayanan publik).

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja menjelaskan, hingga saat ini vaksinasi guru TK, PAUD, SD, dan SMP sudah selesai. Selanjutnya, Dinkes akan memprioritaskan vaksinasi untuk kelompok lansia dan pralansia.

"Guru-guru sudah hampir selesai tinggal Madrasah Aliyah (MA). Dosen juga sudah mulai. Iya, jadi dari arahan Kemenkes dan Kemensos, bahwa vaksinasi pertama kita laksanakan kepada kelompok rentan. Golongan paling rawan siapa? warga lanjut usia (lansia). Lalu diturunkan sedikit, pralansia. Nah disana ada ODGJ juga ada disabilitas," terang Agus dihubungi wartawan, Jumat (11/6/2021).

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang masuk dalam kategori pralansia cukup rawan terpapar Covid-19, apalagi warga pralansia yang tiap harinya beraktivitas di luar.

Baca Juga: Pertama di Kalsel, Banjarbaru Vaksinasi Penyandang Disabilitas

"Termasuk ODGJ dan disabilitas dan orang yang rentan terhadap Covid-19 saat beraktivitas. Ini tentu menjadi sasaran vaksin," jelas dia.

Disinggung vaksin apa yang akan digunakan untuk vaksinasi disabilitas, pihaknya belum memberikan keterangan detail. Namun selama Juni ini, vaksinasi dosis pertama ke masyarakat Bantul akan menggunakan AstraZeneca.

"Pada Juni ini untuk masyarakat Bantul akan mendapat vaksin AstraZeneca pada dosis pertamanya. Tidak perlu khawatir karena sejak awal Juni sekitar 20 ribu vaksin yang telah didistribusi tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)," jelas dia.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinsos P3A Kabupaten Bantul Tunik Wusri Arliani menjelaskan bahwa ada sekitar enam ribu penyandang disabilitas yang ada di Bantul.

"Jumlahnya kurang lebih enam ribu itu disabilitas termasuk ODGJ," kata dia.

Baca Juga: Genjot Vaksinasi di Bantul, Agus Minta Warga Tak Perlu Takut dengan Vaksin AstraZeneca

Jumlah warga disabilitas yang akan divaksin, kata Tunik masih dalam pendataan lebih lanjut. Kendati demikian Dinsos P3A sudah mengajukan ke Dinkes dan juga pusat.

"Kemarin sudah kami ajukan, nanti yang diterima berapa kami menunggu dahulu. Jika sudah pasti kami akan segera sampaikan," ujar dia.

Pihaknya tak menampik bahwa vaksiansi untuk disabilitas akan berbeda dengan vaksinasi kelompok yang sudah lebih dulu memulai.

"Tentu difabel ini memiliki kendala, entah itu kendala mobilitas atau lainnya. Jadi kami masih menggelar rapat lagi dengan OPD terkait cara vaksinasi yang cepat, tepat dan mudah untuk mereka," kata Tunik.

Meski belum ada jumlah pasti disabilitas yang akan divaksin, Tunik mengungkapkan bahwa lebih kurang 10 ODGJ sudah pernah divaksin.

"Itu pasien yang dalam pemantauan kami selama di Bantul. Saat dia diperiksa dan memang butuh penanganan cepat, kami minta untuk vaksinasi lebih dulu. Tapi masih sedikit," katanya.

Load More