SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengusulkan untuk mengubah Unit Pelatihan Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja menjadi Unit Pelatihan Teknis Pusat atau UPTP yang berskala nasional dengan standar internasional. Hal itu untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas pekerja yang nantinya akan menjalankan pelatihan di Bumi Projotamansari.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa perkembangan industri dan usaha era sekarang sangat cepat, sehingga perlu adanya penyesuaian pelatihan bagi masyarakat dengan teknologi yang ada.
“Maka dari itu BLK yang dimiliki Bantul harus dikembangkan di sisi manajemen dan peralatan serta teknologi. Dimana alat yang sudah usang yang di dunia nyata tidak dipakai lagi ini kan tidak boleh terus menerus digunakan, dengan beralihnya ke UPTP diharapkan dan pasti teknologi semakin baik,manajemen semakin baik sehingga pelatihannya di BLK ini efektif mampu menjawab tantangan dunia usaha,” kata Halim ditemui di BLK Kabupaten Bantul, Jumat (11/6/2021).
Halim menjelaskan bahwa untuk berubah menjadi UPTP, pihaknya harus memenuhi syarat. Terutama lahan yang perlu disiapkan seluas lima hektar.
Baca Juga: Wisata Bali: Penggunaan Energi Bersih dan EBT Berikan Branding Tinggi Soal Kualitas
“Tapi yang ada di BLK ini hanya 2,5 hektar. Ini jadi tantangan apakah kita bisa selesaikan,” jelasnya.
Terpisah, Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Kementerian Ketenagakerjaan, Budi Hartawan merespon baik usulan tersebut. Pasalnya perusahaan industri dan usaha saat ini meminta pekerja lebih terampil dan menyesuaikan dengan perkembangan di dunia nyata.
“Setiap BLK yang ada di Indonesia ini memiliki forum komunikasi lembaga pelatihan dengan industri, dimana industri di sini meminta kita menyesuaikan semua program pelatihan. Waktu 1-2 tahun dunia usaha itu berubah dari sisi teknologi produksi dan jasa mereka. Nah ini yang nantinya kami sangat mendukung, insya allah sesuai rencana BLK ini bisa menjadi UPTP dan dibangun dengan standar internasional. Sehingga meningkatkan kualitas masyarakat Bantul dan dari luar kabupaten di DIY,” katanya.
Ia menjelaskan memang ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing BLK yang akan berubah levelnya. Kendati persoalan lahan, hal itu bisa diselesaikan dengan cara lain.
“Jika lahannya sangat terbatas, misal ini satu lantai, nanti dibuat dua atau tiga lantai masih bisa ditingkatkan. Setidaknya harus ada 11 kejuruan dasar yang perlu ada di BLK ini,” katanya.
Baca Juga: Kemnaker Siapkan Pelatihan Spa Therapist dan Youtuber di BLK Komunitas
Terpisah, Sekretaris Disnakertrans Bantul, Istirul Widiastuti menerangkan bahwa di BLK Bantul baru terdapat 7 kejuruan. Mulai dari menjahit, pengelasan, otomotif, tata boga, perbengkelan, IT dan administrasi perkantoran.
“Memang baru 7 kejuruan, nah kami butuh empat lagi yang nantinya akan ada workshop dengan Pemerintah Pusat. Nanti dari Bupati yang mengarahkan titik berat yang perlu ditambah,” jelasnya.
Istirul menjelaskan setiap tahun sedikitnya ada 16 orang yang mendapat kesempatan berlatih di BLK Bantul setiap jurusannya. Namun jumlah itu bisa bertambah dari pendanaan pusat sehingga mencapai 20 orang.
Berita Terkait
-
Parah! Hari Kedua Masuk Kerja usai Lebaran, Polusi Udara Jakarta Masuk Kategori Terburuk di Dunia
-
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
-
DLH DKI Klaim Kualitas Udara di Jakarta Membaik saat Libur Lebaran
-
Libur Lebaran Usai, Jakarta Macet Lagi
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital