SuaraJogja.id - Penyebaran kasus Covid-19 di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman diduga berasal dari seorang petugas lapas yang terlebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Diketahui salah seorang petugas itu sempat pulang kampung.
"Mungkin ini yang bawa ini petugas yang pulang kampung, kemudian mungkin tidak melaksanakan prokes. Setelah dites antigen dia positif tapi sempat masuk kantor gitu akhirnya ditracking lah," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Gusti Ayu Putu Suwardani saat dihubungi awak media, Senin (14/6/2021).
Ayu menyatakan, penyebaran virus di lingkungan lapas tersebut terdeteksi sejak sepekan yang lalu.
Berdasarkan tracing yang dilakukan dari salah satu orang petugas yang dinyatakan positif tadi. Ditemukan ada tiga warga binaan yang ternyata juga mengalami gejala demam.
Setelah dilakukan tes swab PCR ternyata benar tiga warga binaan tersebut turut dinyatakan terpapar corona. Bahkan ada petugas lain yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
"Jadi dari situ kita coba langsung isolasi ternyata ada tiga pegawai dan tiga warga binaan yang itu terdeteksi oleh dokter [terkonfirmasi positif Covid-19]," ujarnya.
Setelah temuan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing selanjutnya. Sekitar 400 PCR turut dialokasikan untuk membantu tracing kasus di lapas tersebut.
"Benar ternyata begitu kita langsungkan tes PCR banyak yang positif, mayoritas sih tapi tanpa gejala memang," ungkapnya.
Ayu menyampaikan saat ini tercatat ada sebanyak 430 warga binaan yang ada di lapas narkotika. Jumlah warga binaan tersebut ada di lima blok dan tersebar.
Baca Juga: Wali Kota Salatiga Terpapar Covid-19, Sekda: Stop Kunjungan Luar Daerah dan Studi Banding
"Jadi masing-masing blok kapasitas berbeda-beda isinya berbeda-beda. Cuma intinya kemarin yang sudah sempat di PCR, itu blok Bougenvil, Edelweiss, Dahlia atau Blok B, E, dan D itu yang mayoritas ternyata positif," terangnya.
Disebutkan Ayu, masih ada sekitar 200 orang warga binaan yang masuk sasaran dalam tracing kasus ini.
"Masih ada sekitar 200 narapidana lagi yang harus kita tes, kayaknya hari ini atau besok akan dilaksanakan lagi. Itu untuk antisipasi penyebaran saja," tandasnya.
Ayu menambahkan untuk saat ini masih diberlakukan pembatasan interaksi secara ketat. Baik bagi para sipir atau petugas lapa kepada warga binaan yang ada di lapas.
Pihaknya kini juga telah memisahkan sebanyak 52 warga binaan yang dinyatakan belum terpapar corona ke tempat blok lain. Sementara ini hanya tim dokter dan medis dengan APD lengkap yang diperbolehkan untuk melakukan mobilitas di area lapas.
"Sementara memang kami sendirikan dari blok. Ada 52 warga binaan,itupun belum swab. Sementara kami pisahkan karena tidak mungkin dipindahkan,"
Berita Terkait
-
Wali Kota Salatiga Terpapar Covid-19, Sekda: Stop Kunjungan Luar Daerah dan Studi Banding
-
275 Orang di Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19
-
Ada 100 Kasus Kematian Covid-19 Tanjungpinang, Satgas: Tiap Hari Ada yang Meninggal
-
Penularan Covid-19 di Jakarta Meroket, Anies: Sepekan Kasus Aktif Naik 50 Persen
-
Uji Coba Vaksin Baru, Rusia Malah Alami Kenaikan Kasus COVID-19
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Ambarrukmo Atisomya Hadirkan Kemewahan Warisan Budaya dan Pengalaman Tak Tertandingi di Yogyakarta
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem