SuaraJogja.id - Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM menyatakan virus corona penyebab Covid-19 varian B.1617.2 atau yang disebut delta dapat mempengaruhi respons sistem imun manusia.
Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM Gunadi menuturkan bahwa varian B.1617.2 atau delta telah ditetapkan WHO sebagai Variant of Concern (VoC) pada 31 Mei 2021 lalu. Alasannya, mengingat dampak yang cukup besar terhadap kesehatan masyarakat.
Varian delta, kata Gunadi, telah terbukti menimbulkan dua dampak dalam penularannya. Di antaranya lebih cepat menular serta mampu mempengaruhi respons sistem imun manusia.
“Varian delta ini bisa menurunkan respons sistem imun kita terhadap infeksi Covid-19, baik respons imun yang ditimbulkan oleh infeksi alamiah maupun vaksin,” kata Gunadi dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Jadi Sebab Meledaknya Kasus Covid-19 di Kudus, Pemkab Telusuri Kontak Varian Delta
Dalam artian, respons tubuh manusia tetap menurun meskipun memang sudah memiliki sistem imun ditambah dengan vaksin. Dalam hal ini, lanjut Gunadi, respons terhadap infeksi Covid-19 yang timbul baik infeksi alamiah maupun karena vaksinasi itu berkurangnya imun yang terpapar.
"Jadi, lebih mudah terpapar meskipun sudah divaksinasi atau sudah terinfeksi sebelumnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gunadi menyampaikan ditetapkannya varian delta ke dalam kategori VoC bukan tanpa sebab. Secara khusus varian delta dinilai telah memenuhi satu atau lebih dari tiga dampak yang ditumbulkan.
Meliputi, daya transmisi, tingkat keparahan pasien, hingga mempengaruhi sistem imun manusia.
"Yang utama, berpengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat secara global," ujarnya.
Baca Juga: Fakta Mutasi Baru Virus Corona Varian Delta Plus, Seberapa Berbahaya?
Bahkan Gunadi menjelaskan varian delta memiliki durasi penyebaran yang lebih cepat. Terlebih jika dibandingkan dengan varian alpha atau B117 dari Inggris yang sebelumnya juga sudah ditemukan.
Berita Terkait
-
Covid-19 Varian Baru Meningkat di Singapura dan Amerika, Prof Zubairi Djoerban: Bisa Karena Faktor Liburan Akhir Tahun
-
Gak Mau Penyakitan? 4 Kebiasaan Makan Ini Harus Segera Kamu Hentikan
-
Mudah Lapar dan Gampang Sakit, Ini 6 Tanda Kekurangan Protein dalam Tubuh
-
5 Penyebab Berkurangnya Jumlah Kolagen dalam Tubuh yang Sering Diabaikan
-
5 Aktivitas Ini Tanpa Sadar Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh, yuk Hindari!
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman