SuaraJogja.id - Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad menyatakan, Pemda DIY harus segera melakukan pembatasan mobilitas masyarakat untuk mengatasi tren kasus COVID-19 yang semakin tinggi. Tanpa adanya pembatasan mobilitas, maka penularan virus akan semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, tercatat kasus COVID-19 di DIY sudah mencapai 53.303 kasus. Angka ini muncul setelah ada tambahan 662 kasus baru pada Senin ini.
"Apapun namanya, entah lockdown, psbb (pembatasan sosial berskala besar-red), yang penting menurunkan mobilitas [warga]," ujar Riris di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (21/06/2021).
Menurut Riris, pembatasan mobilitas harus dilakukan sekitar 70 persen dari total masyarakat di DIY agar tercipta herd immunity. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas diluar rumah selama 20 hari atau dua kali masa penularan. Pembatasan mobilitas ini akan menyutikan virus untuk melakukan penularan karena tidak ada ada aktivitas kerumunan.
Baca Juga: Diperlakukan Tidak Adil, Sejumlah Dosen Universitas Proklamasi 45 Mengadu ke DPRD DIY
Pembatasan mobilitas ini sudah pernah dilakukan DIY pada awal-awal munculnya pandemi COVID-19. Setiap wilayah melakukan pembatasan mobilitas hingga ke tingkat bawah.
Riris menambahkan, pembatasan mobilitas bisa diterapkan melalui kebijakan Work from Home (WfH) dan kegiatan lain yang dilakukan dari rumah. Kerumunan pun harus dihindari terlebih dulu untuk mengantisipasi penularan.
"Pembatasan dilakukan sekitar tiga minggu, itu minimal masyarakat dipaksa di rumah. Kalau 70 persen warga tidak membatasi mobilitas maka akan menurunkan angka penularan yang cukup besar karena peningkatan penularan itu kaitannya dengan mobilitas yg tinggi. Satu cara mengendalikan penularan ya menghentikan mobilitas. Itu terbukti di new zealand dan vietnam, entah apapun itu istilahnya. Jika kita menghentikan mobilitas masyarakat pasti kasus akan turun," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Korupsi Proyek Stadion Mandala Krida Yogyakarta, KPK Panggil 2 Pegawai Dispora DIY
Berita Terkait
-
Profil Pendiri MR DIY yang Bakal IPO, Konglomerat Berharta Rp27 Triliun
-
MR DIY Siap Lepas 2,5 Juta Saham dengan Rentang Harga Rp 1.650 Hingga Rp 1.870
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini