SuaraJogja.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan, pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor perekonomian masyarakat dikhawatirkan akan meningkatkan angka stunting atau gagal tumbuh pada anak. Padahal sejak 2019 lalu, angka stunting di Indonesia sudah mencapai 27,79 persen dan terus mengalami peningkatan.
"Pandemi ini membuat kita jadi berhadapan dengan anak-anak yang stunting, " ujar Hasto dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 Tingkat DIY yang diselenggarakan secara daring, Selasa (29/06/2021).
Menurut mantan Bupati Kulon Progo tersebut, stunting tidak hanya mengancam pertumbuhan fisik anak-anak. Kecerdasan mereka pun akan terhambat, sehingga berpengaruh pada masa depan anak, kesehatan dan juga produktivitas mereka.
Karenanya, keluarga harus mampun menjadi garda terdepan dalam memberikan kepastian kesehatan, termasuk mencegah stunting. Keluarga perlu mencukupi pangan dengan menyusun pola makan yang memenuhi gizi seimbang.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Praktik Kehidupan Beragama di Sangihe
"Stunting memang dan bisa dicegah, agar anak tumbuh sehat jadi generasi penerus berkualitas," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X mengungkapkan, semua pihak diharapkan mendukung rencana aksi daerah dalam hal penanganan stunting di tahun 2020-2024 dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 92 Tahun 2020. Sebab stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
"Ini momentum penting dan strategis untuk membuka nurani keluarga dan masyarakat agar lebih memperhatikan peran dan fungsi masing-masing dalam keluarga. Peran dan fungsi ibu, ayah, ataupun anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik pada akhirnya akan memberikan makna keluarga yang lebih baik," paparnya.
Ditambahkan Wakil Ketua I TP PKK DIY GKBRAyA Paku Alam, TP PKK DIY telah membuat panduan mengatasi stunting untuk digunakan masyarakat DIY. Panduan ini harapannya dapat dipergunakan sebagai panduan langkah operasional, monitoring, laporan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di DIY.
“Dalam upaya menghadapi permasalahan di DIY, kami Tim Penggerak PKK selalu siap dengan 10 program PKK. Menurut kami, perempuan mampu berkarier gemilang di luar, namun tetap harus mampu menjadi tumpuan kesejahteraan keluarga. Apalagi program yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun agama, semua bermuara pada keluarga,” imbuhnya.
Baca Juga: Tujuh Juta Balita di Indonesia Alami Stunting, Begini Kiat Pencegahannya Menurut DKT
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Praktik Kehidupan Beragama di Sangihe
-
Tujuh Juta Balita di Indonesia Alami Stunting, Begini Kiat Pencegahannya Menurut DKT
-
Pemkot Pontianak Fokus ke Kelompok Prioritas Penerima Bantuan Gizi Buruk
-
Kasus Stunting di Kaltim Melampaui Rata-rata Nasional
-
Kasus Stunting di Bantul Meningkat, Bupati Imbau Hindari Pernikahan Dini
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
Review Sunscreen Vaseline Daily Sun Refreshing Serum, Terbukti Lindungi Kulit
-
Bahlil Ngegas Ditanya Diskon Tarif Listrik: Tanya ke yang Umumkan
-
Fakta Miris Keluarga Pemain Naturalisasi Malaysia Imanol Machuca
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Juni 2025
-
7 Rekomendasi Cushion Terbaik BPOM, Tahan Lama Skin Barrier Terjaga
Terkini
-
Kasus Covid-19 Meningkat di Asia, Dinkes DIY Siapkan Strategi Hadapi Potensi Lonjakan
-
Bantul Targetkan Bebaskan 330 Hektare dari Kumuh: Ini Strategi Ambisiusnya di 2026
-
AirNav Indonesia Prediksi Tak Ada Lonjakan Penumpang Pesawat saat Libur Idul Adha
-
6 Juni 2025 Idul Adha Serentak, MUI DIY Ingatkan Soal Takbir Tertib dan Solidaritas Sosial
-
TKP ABA Tutup: Pedagang & Jukir Terancam di Menara Kopi? Akses Sulit, Lahan Sempit Jadi Sorotan