SuaraJogja.id - Hasil sebuah penelitian baru tentang hubungan antara kekayaan dan kesehatan jantung cukup menarik perhatian. Studi tersebut menunjukkan bahwa hilangnya kekayaan berkaitan dengan peningkatan risiko masalah jantung, sementara peningkatan keuangan dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah.
Penelitian terkait telah dipublikasikan 30 Juni di JAMA Cardiology. Bagaimana bisa kondisi kekayaan memengaruhi kesehatan jantung?
"Kekayaan yang rendah merupakan faktor risiko yang secara dinamis bisa mengubah kehidupan seseorang dan dapat mempengaruhi status kesehatan kardiovaskular seseorang," ungkap penulis studi Dr. Muthiah Vaduganathan, dari divisi kedokteran kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital di Boston, dikutip dari Medicinenet.
Dia menambahkan, "Jadi, ini adalah peluang yang kita miliki untuk populasi yang berisiko. Penyangga perubahan besar dalam kekayaan mesti menjadi fokus penting untuk kebijakan kesehatan bergerak ke depan."
Baca Juga: Bantah Kaya 7 Turunan, Hotman Paris: Terlalu Dibesar-besarkan
Masih melansir Medicinenet, para peneliti menganalisis data dari hampir 5.600 orang dewasa Amerika berusia 50 dan lebih tua yang mulanya tak memiliki masalah jantung dan diikuti dari Januari 1992 hingga Desember 2016.
Partisipan yang berada dalam kuintil kekayaan yang sama antara wawancara selama masa studi diklasifikasikan mempunyai kekayaan yang stabil.
Secara keseluruhan, peningkatan kekayaan dikaitkan dengan risiko jantung yang lebih rendah dan penurunan kekayaan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi. Meskipun begitu, penelitian ini tak membuktikan hubungan sebab-akibat.
"Penurunan kekayaan dikaitkan dengan lebih banyak stres, lebih sedikit perilaku sehat, dan lebih sedikit waktu luang,yang semuanya dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih buruk," tutur penulis studi Dr. Andrew Sumarsono dari divisi kedokteran rumah sakit University of Texas Southwestern.
"Kekayaan dan kesehatan sangat terintegrasi sehingga kita tak bisa menganggapnya terpisah lagi. Dalam penyelidikan di masa depan, kita perlu melakukan upaya khusus untuk mengukur kekayaan secara rutin dan menganggapnya sebagai penentu utama kesehatan jantung," ujarnya kemudian.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung Anak Sejak Dini, Yuk Perbanyak Ajak Olahraga
Berita Terkait
-
Sederet Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Heran Berani Maju Calon Bupati Pemalang
-
Kekayaan Brigjen Elphis Rudy, Jenderal TNI yang Tuntut Keadilan Polisi Tembak Polisi
-
Seberapa Kaya Razman Arif Nasution? Pengacara Vadel Badjideh Tak Terima Dikatai Miskin oleh Nikita Mirzani
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Kekayaan Hasto Kristiyanto yang Samakan Jokowi dengan Pedagang Kaki Lima
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
-
Minta ASN yang Selingkuh Tetap Diberhentikan, Bupati Sunaryanta: Saya Siap Tempuh PTUN Kalau Tak Ada Titik Temu
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan