SuaraJogja.id - Ahli hukum tata negara Refly Harun mengomentari sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang diketahui mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-100 Partai Komunis China.
Refly Harun mengatakan, ucapan Megawati tidak salah secara hukum. Namun, dia menilai ucapan Megawati salah secara konteks.
Komentar itu disampaikan Refly Harun dalam video berjudul "Megawati Kagum dan Ucapkan Selamat HUT Partai Komunis China! Netizen Ramai" yang disiarkan melalui kanal YouTube-nya.
Menyoroti Megawati, Refly Harun mengungkit Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyebut bipang ambawang saat pidato di masa lebaran Idulfitri.
Baca Juga: Megawati Ucapkan Dirgahayu Partai Komunis, Petinggi PDIP: Itu Terpuji, Apa yang Salah?
"Secara hukum tidak ada yang salah. Salahnya adalah konteksnya. Sama seperti Presiden Jokowi ucapakan Bipang ketika menyarankan oleh-oleh lebaran, dan lebaran itu lebaran umat Islam. Kan tidak mungkin membeli babi panggang. Bagaimanapun konteksnya tidak tepat," kata Refly Harun seperti dikutip Suarajogja, Minggu (4/7/2021).
Refly Harun mengatakan, apabila pemimpin partai atau mantan presiden melakukan hal demikian, tak ubahnya sama seperti menghilhami generasi muda untuk menirunya.
"Bayangkan kalau ada pemimpin partai atau mantan presiden yang puji-puji partai komunis China dan keberhasilanhya, maka ini seperti menghilhami generasi muda untuk menirunya," kata dia.
Padahal, menurut Refly Harun perekonomian China bisa melejit karena mengorbankan sesuatu, sampai berkembang otoritarianisme.
"Jangan lupa China bisa tumbuh jadi imperelisme. Polanya sama, ada kapitalisme internasional. Bukan negeri yang pantas kita ucapkan selamat," terangnya.
Baca Juga: Terduga Teroris Bunuh Diri Usai Tikam Polisi
Refly Harun mengatakan, hal itu berbahaya bagi kedaulatan NKRI sehingga ia berpesan agar selalu hati-hati supaya kelak tidak menyesal.
"Jadi jangan sampai menyesal nanti sebagian wilayah ini ditempati mereka-mereka yang memiliki capital modal. Ini tidak sesaui semangat Bung Karno," tegas Refly Harun.
Sebelumnya, Petinggi PDIP Hendrawan Supratikno heran kenapa ucapan Megawati ke Partai Komunis membuat heboh. Hendrawan sebut apa yang dilakukan Megawati terpuji dan mempertanyakan apa yang salah?
Menurutnya, ucapan selamat ulang tahun Partai Komunis dari Megawati merupakan hal biasa.
“Benar, itu ibu Ketum (PDIP). Lalu, apa yang salah dengan menyampaikan selamat ultah ke-100 untuk Partai Komunis China?,” ujar Hendrawan Supratikno, Sabtu (3/7/2021).
Hendra menuturkan, memberi ucapan selamat ulang tahun kepada pihak lain merupakan ekspresi persahabatan dan sikap yang terpuji.
Karenanya, pihaknya meminta publik tak perlu mengumbar kedengkian atas ucapan selamat Megawati Soekarnoputri terhadap Partai Komunis China tersebut.
Tak hanya itu, menurut Hendrawan, mengucapkan selamat kepada bangsa lain juga merupakan sikap yang terpuji.
“Saling hormat-menghormati dalam kehidupan antarbangsa itu (sikap) terpuji. Jangan bisanya mengumbar keirian dan kedengkian, tapi malas membangun pencerahan kolektif berbasis ilmu,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Yasonna Laoly Ngaku Kekurangan Dana Saksi Edy-Hasan, Sebut Akan Gadai Kantor DPD PDIP
-
Roy Suryo Bongkar Trik Licik Akun Fufufafa Hilangkan Jejak Digital Jokowi
-
Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
-
Polisi Benarkan Keponakan Megawati Terlibat Judi Online, Ternyata Termasuk Tersangka Utama
-
Rekam Jejak Alwin Jabarti Kiemas, Tersangka Judol yang Disebut Sebagai Keponakan Megawati
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir