SuaraJogja.id - Agen penyedia oksigen di Jogja merasakan dampak dari langkanya pasokan oksigen dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disebabkan tingginya kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Salah satunya agen oksigen di Brontokusuman, Kapanewon Mergangsan, Kota Yogyakarta. Penjaga agen Asep Zainudin mengatakan terbatasnya pasokan oksigen membuatnya terpaksa menaikan harga untuk pengisian tabung oksigen.
"Harga pengisian tabung oksigen naik Rp20 ribu. Untuk satu tabung kecil berkapasitas satu meter kubik biasanya Rp30 ribu tapi sekarang jadi Rp50 ribu," jelasnya saat berbincang dengan SuaraJogja.id, Senin (5/7/2021).
Menurutnya, kenaikan harga oksigen terjadi seiring dengan susahnya mendapat pasokan oksigen. Bahkan untuk bisa memperolehnya, pihaknya harus mencari sampai ke Kabupaten Magetan dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Kami harus mencari sampai ke sana karena pasokan oksigen di DIY dan Jawa Tengah sendiri sudah kosong. Sehingga ada pembengkakan biaya operasional," tuturnya.
Sekali berangkat untuk mendapat pasokan oksigen, dia harus menyewa armada angkutan. Armada tersebut mampu membawa kurang lebih 50-55 tabung oksigen ukuran besar yang sudah kosong.
"Minggu (4/7/2021) sore kemarin sudah ada armada yang berangkat ke Jawa Timur. Diperkirakan sampai di Jogja baru besok pagi, butuh waktu satu hari untuk perjalanannya," katanya.
Diakuinya, tingginya permintaan pelanggan yang butuh oksigen membuat stok oksigen yang didapat dari Jawa Timur hanya cukup sampai dua atau tiga hari saja.
"Dalam waktu dua sampai tiga hari saja stok oksigen yang kami punya sudah langsung habis," paparnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Senin 5 Juli 2021
Untuk menekan tingginya permintaan oksigen, pelanggan yang akan membeli oksigen terpaksa dibatasi. Setiap orang hanya dibolehkan mengisi dua tabung saja untuk yang ukuran kecil.
"Kalau enggak saya batasi nanti yang lain bisa tidak kebagian," katanya.
Sehari layani 40 tabung oksigen
Sebelum terjadi tingginya permintaan oksigen, dalam satu hari biasanya hanya melayani 15-20 tabung oksigen. Namun, dalam waktu satu hari bisa mengisi 40 tabung oksigen.
"Terkadang kami sampai kewalahan mengisi tabung-tabung oksigen. Bahkan kami harus menutup toko supaya bisa fokus mengisi yang sudah antri," ujarnya.
Ia mengaku, kondisi seperti ini menjadi berkah bagi agen penjual oksigen. Namun, ia pun merasa prihatin lantaran semakin banyak yang mengisi oksigen maka banyak orang yang sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet
-
Pasien Korban Ricuh Polda DIY Dipulangkan, Tagihan Rumah Sakit Menggunung! Bagaimana Nasib Pembiayaan?
-
Bocah Pemancing Temukan Arca Kuno di Sungai Sleman: Diduga Peninggalan Mataram Kuno
-
Dompet Digitalmu Bisa Lebih Tebal! Ini 4 Link Aktif DANA Kaget Buat Diklaim